Channel9.id-Jakarta. Para ahli di India sudah pernah memperingatkan potensi bencana yang dapat terjadi ke pemerintah India, namun tak digubris, dilaporkan dari Aljazeera.com di hari Rabu (10/2/2021). Pernyataan para ahli ini berdasarakan penelitian mereka di tahun 2014 yang mempelajari dampak surutnya gleyser terhadap bendungan di pegunungan Himalaya.
Ketika Ravi Chopra melihat kehancuran yang disebabkan oleh banjir bandang yang terjadi di Uttarakhand, ingatannya langsung tertuju ke penilitiannya di tahun 2014 lalu. Ia mengatakan ini benar-benar persis seperti yang ia dan timnya prediksikan setelah penelitiannya itu, namun tak digubris oleh pemerintah India.
Ravi dan ahli lainnya saat itu ditugaskan oleh Mahkamah Agung India untuk meneliti efek surutnya gleyser di Himalaya terhadap bendungan di bawahnya. Mereka memperingatkan bahwa membangun bendungan disana sangatlah berbahaya. Mereka mengatakan potensi terjadinya salju longsor cukup besar dikarenakan adanya efek pemanasan global yang melelehkan gleyser di Himalaya.
“Sudah jelas-jelas mereka diperingatkan namun tidak digubris,” ujar Chopra, direktur People’s Science Institute.
Sebuah makalah tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances menemukan bahwa Gleyser Himalaya mencair dua kali lebih cepat sejak tahun 2000 dibandingkan 25 tahun sebelumnya karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
“Saat pemanasan global terjadi dan es mulai meleleh, es yang meleleh itu dapat bergerak menuruni bukit dengan lebih mudah dikarenakan adanya air,” jelas Richard B Alley, seorang profesor ilmu bumi di Pennsylvania State University.
Apakah bencana ini disebabkan oleh perubahan iklim atau tidak, ini masih belum dapat dipastikan. Tapi yang pasti perubahan iklim meningkatkan kemungkinan terjadinya longsor dan salju longsor.
Para ilmuwan pertama kali mengira bahwa bencana ini disebabkan oleh gleyser yang meletus, namun setelah penelitian lebih lanjut lewat satelit, bencana ini dipercaya dikarenakan oleh tanah longsor dan salju longsor.
(RAG)