Channel9.id-Jakarta. Hasil penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menunjukkan bahwa penggunaan masker dobel, yakni melapisi masker medis sekali pakai dengan masker kain, bisa meningkatkan perlindungan hingga 92,5% dari partikel yang berpotensi menular.
Sebelumnya, tim CDC melakukan penelitian dengan menggunakan masker medis dan masker kain tiga lapis dengan 12 kombinasi masker yang berbeda. Mereka melakukan tes menggunakan berbagai kombinasi masker tanpa dilapis, masker ganda (masker medis dan masker kain), serta masker medis yang tak diikat dan diikat.
“Data eksperimental ini memperkuat pedoman CDC sebelumnya, bahwa setiap orang yang berusia dua tahun atau lebih harus menggunakan masker saat berada di tempat umum dan di sekitar orang lain di rumah yang tidak tinggal bersama,” pungkas Direktur CDC Dr Rochelle Walensky, Kamis (11/2).
“Kami terus merekomendasikan bahwa masker harus memiliki dua lapisan atau lebih, menutup hidung dan mulut sepenuhnya, serta pas di hidung dan sisi wajah,” sambung dia.
Baca juga : Ahli Sebut Menggunakan Masker Dobel Lebih Efektif Tangkal Covid-19
Diketahui, biasanya masker medis sekali pakai tak pas di wajah dan menyisakan celah, sehingga udara tak bisa difilter dengan baik. Sementara, masker kain yang pas bisa menambal celah medis. Untuk itu, melapisi masker medis dengan masker kain disebut bisa meningkatkan perlindungan dan mencegah kebocoran udara serta partikel yang tak bisa difilter.
“Data ini memberi informasi baru tentang mengapa memakai masker yang pas sangat penting, untuk melindungi diri dan orang lain,” kata Walensky.
Berdasarkan informasi baru tersebut, CDC lantas memperbarui informasi terkait masker di situs resminya. CDC memberi opsi baru serta merekomendasikan cara untuk meningkatkan kesesuaian masker.
Sempat diperdebatkan
Sebelumnya, ada pakar yang punya pandangan lain, seperti Matt Binnicker, Presiden Pan American Society for Clinical Virology. Menurutnya, ketimbang mengenakan masker dobel, menggunakan masker dengan cara yang benar lebih penting.
“Jenis masker yang tepat adalah yang dikenakan secara konsisten menutup hidung dan mulut setiap kali berada di ruang publik,” kata dia.
Profesor hukum kesehatan global di Universitas Georgetown di AS, Lawrence Gostin, juga mengatakan hal yang serupa dengan Binnicker. Ia lebih menyarankan untuk memilih masker yang memiliki kemampuan baik dalam menyaring virus, seperti masker bedah dan KN95.
“Masker dobel tak jelas (efektivitasnya), karena kami tak tahu jenis bahan yang digunakan atau cara pemasangannya,” ucap Gostin.
Diketahui, sebelumnya CDC juga hanya merekomendasikan memakai satu masker dengan dua hingga tiga lapisan. Dengan munculnya data terbaru penelitian timnya, akhirnya CDC memperbarui informasi yang dimiliinya dengan merekomendasikan penggunaan masker dobel.
(LH)