Channel9.id-Kolombia. Pengeboman oleh militer Kolombia telah membunuh 10 orang dan melukai tiga orang di sebuah pangkalan yang digunakan oleh mantan pasukan bersenjata kelompok (Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia) FARC yang membangkang. FARC sendiri adalah kelompok revolusioner dari Kolombia yang memicu perang saudara di Kolombia selama lima tahun lamanya.
Menteri Pertahanan Diego Molano mencuit di Twitter bahwa aksi militer itu telah “menetralkan” 13 pembangkang FARC. Dia tidak mengatakan kapan penyerangan itu terjadi.
Para pembangkang tersebut telah melanggar pakta perdamaian Kolombia 2016, yang mana mengakhiri perang saudara yang berlangsung selama lima tahun.
Pengeboman itu terjadi di daerah kotamadya Kalamar di hutan Kolombia tenggara, tempat dimana mantan pasukan FARC yang masih membangkang masih beroperasi.
“Para penjahat narkoba ini bertanggung jawab atas perekrutan kaum minoritas, penyerangan terhadap publik, penculikan dan penambangan ilegal,” kata Diego.
Diego menambahkan pemerintah tidak akan berhenti sampai mereka menemukan Duarte, salah satu buron paling dicari yang memimpin pemberontakan di Kolombia.
Jumat lalu, Kolombia mengerahkan 7,000 pasukan elitnya untuk memerangi pasukan pemberontak yang didanai oleh penjualan narkoba dan aktivitas ilegal lainnya.
Baca juga : Kolombia Akan Mulai Vaksinasi Kedua
Dikabarkan pasukan elit itu akan memburu anggota ELN – grup pemberontak terakhir yang masih aktif di Kolombia – dan juga geng narkoba dan juga mantan anggota FARC yang melanggar pakta perdamaian.
Di bulan Desember, PBB mengatakan pemerintah Kolombia telah membunuh 244 mantan anggota FARC sejak ditandatanganinya pakta perdamaian.
Kolombia masih berperang dalam konflik bersenjata yang rumit seperti melawan para pemberontak dari sayap kiri, geng narkoba, dan paramiliter dari sayap kanan yang bersaing untuk mendapatkan kendali penjualan kokain dan industri penambangan mineral ilegal.
Terhitung dari tahun 1960an, lebih dari sembilan juta orang meninggal, menghilang atau terlantar dikarenakan peperangan melawan pemberontak di Kolombia ini.
(RAG)