Channel9.id-Jerman. Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol akan menunda penggunaan vaksin AstraZeneca setelah adanya laporan efek samping penggumpalan darah pada mereka yang menggunakan vaksin tersebut.
Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn mengatakan Jerman akan menunda penggunaan vaksin AstraZeneca setelah disarankan oleh regulator vaksin nasional, Institut Paul Ehrlich.
Institusi itu menyerukan investigasi lebih lanjut terhadap laporan tujuh kasus penggumpalan darah di otak mereka yang disuntik vaksin AstraZeneca.
“Keputusan hari ini murni tindakan pencegahan,” kata Spahn.
Prancis dan Italia juga mengumumkan tindakan yang sama tidak lama setelahnya.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan penggunaan vaksin AstraZeneca akan ditunda dulu sebagai langkah pencegahannya sampai setidaknya Selasa (16/3/2021) siang ketika regulator obat-obatan Uni Eropa – EMA – mengumumkan rekomendasinya.
Macron tidak menjelaskan lebih lanjut alasan dibalik keputusannya, namun mengatakan di konferensi pers bahwa ia berharap Prancis dapat menggunakan vaksin AstraZeneca lagi dengan segera.
Sedangkan otoritas obat-obatan Italia, AIFA, mengungkapkan bahwa mereka menerapkan penundaannya sendiri sebagai tindakan pencegahan dan sementara selagi menunggu keputusan EMA.
Pengumuman tersebut menyusul setelah dilakukan penyitaan ratusan ribu dosis vaksin oleh jaksa penuntut Italia di wilayah utara Piedmont, di mana seorang guru meninggal setelah divaksinasi.
Para ahli sedang menginvestigasi apakah ada hubungan antara kematiannya dengan vaksinasi
Pada Senin malam, Menteri Kesehatan Spanyol, Carolina Darias menunda penggunaan vaksin AstraZeneca selama dua minggu.
Dia mengatakan keputusan tersebut akan tetap berlaku sampai EMA menganalisis insiden pembekuan darah baru-baru ini, terutama selama akhir pekan.
Venezuela juga tidak akan menggunakan vaksin AstraZeneca untuk sementara ini, kata Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez. Sejauh ini Venezuela masih menggunakan vaksin dari Rusia, Sputnik V.
World Health Organization (WHO) masih mendukung penggunaan vaksin AstraZeneca dan mengatakan tidak ada bukti bahwa vaksin tersebut menyebabkan penggumpalan darah.
Agensi kesehatan PBB sedang meninjau laporan yang berhubungan dengan vaksin itu dan mendorong negara-negara untuk tidak menunda proses vaksinasi.
European Medicines Agency (EMA) sejauh ini mengatakan pada pernyataannya bahwa mereka tidak menemukan bukti adanya hubungan antara kasus efek samping yang ramai itu dengan vaksin AstraZeneca. EMA mengatakan vaksin itu lebih banyak manfaatnya daripada resikonya dan juga aman dipakai. Saat ini regulator EMA sedang meninjau vaksin tersebut dan akan mengumumkan keputusannya pada hari Selasa (16/3/2021).
(RAG)