Channel9.id-Israel. Perdana Menteri Naftali Bennett menegaskan kalau negaranya tidak akan terikat dengan kesepakatan nuklir apapun dengan Iran, Selasa (23/11/2021). Pernyataannya ini menunjukkan kesiapan Israel untuk meningkatkan konfrontasinya dengan Iran.
Negosiasi tidak langsung mengenai kembalinya Perjanjian Nuklir 2015 akan dimulai pada tanggal 29 November. Perjanjian Nuklir tersebut sempat “mati” setelah mantan presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan tersebut karena menganggap hal itu tidak cukup untuk menghentikan potensi proyek pembuatan bom – pandangan yang didukung oleh Israel.
Baca juga: Perjanjian Nuklir, IAEA Capai Kesepakatan Dengan Iran
Iran, yang membantah tuduhan tersebut, membalas penarikan diri AS dengan meningkatkan pengayaan uraniumnya.
Bennett, yang menggeser Netanyahu pada bulan Juni, menyebut Iran dalam pidatonya “sedang dalam fase terpenting pada program nuklirnya”.
Walaupun kepemerintahannya pernah mengatakan kalau mereka akan menerima kesepakatan nuklir baru dengan peraturan yang lebih ketat terhadap Iran, Bennett menarik janji tersebut dan beralih untuk mengambil “langkah nyata” terhadap musuh bebuyutannya tersebut.
“Saat ini kita tengah menghadapi masa-masa sulit. Tak bisa dipungkiri bisa saja terjadi perdebatan diantara teman-teman terdekat kita,” ujarnya pada jumpa pers yang disiarkan di televisi.
“Dalam rangka apapun, walaupun adanya kemungkinan kembalinya kesepakatan tersebut, Israel tentunya bukan bagian dari kesepakatan tersebut dan Israel tidak akan terikat dengan kesepakatan tersebut,” tambahnya.
Bennett menyuarakan perasaan frustrasinya pada konflik kecil dengan aliansi gerilya dari Iran.
“Orang-orang Iran telah mengepung Israel dengan rudal saat mereka duduk-duduk santai di Tehran,” ujarnya. “Menangkap para teroris yang dikirim oleh Pasukan Quds sudah tidak cukup lagi. Kita harus mengejar kepalanya,” tambahnya.
Sempat berhenti saat mengancam akan ada peperangan, Bennet menyerukan teknologi-sibe dan keuntungan Israel sebagai negara demokrasi dapat diterapkan untuk mengintimadis Iran.
“Iran lebih rentan dari yang kalian kira,” jelasnya.