Yordania Melarang Media untuk Membahas Pangeran Hamzah
Internasional

Yordania Melarang Media untuk Membahas Pangeran Hamzah

Channel9.id-Yordania. Yordania melarang semua media outlet dan pengguna sosial media untuk melaporkan berita-berita yang berhubungan dengan saudara tiri Raja Abdullah, Pangeran Hamzah setelah ia dituduh mencoba untuk menggoyahkan stabilitas negara Yordania.

“Untuk menjaga kerahasiaan investigasi yang sedang dilakukan oleh petugas keamanan perihal masalah Yang Mulia Pangeran Hamzah bin Hussain dan juga yang lainnya, kejaksaan umum Amman memutuskan untuk melarang publikasi segala hal yang berhubungan dengan investigasi saat ini,” lapor agensi berita lokal.

Baca juga : Pangeran Hamzah Bersumpah Setia Dengan Kerajaan

Dinyatakan larangan itu berlaku untuk semua media outlet dan juga untuk semua platfrom sosial media.

Para aktivis dan para pejuang HAM mengatakan pihak otoritas mengekang kebebasan pendapat.

Pangeran Hamzah dari Yordania bersumpah setia kepada Raja Abdullah setelah dilakukan mediasi oleh keluarga kerajaan pada hari Selasa (6/4/2021). Dua hari sebelumnya ia ditahan sebagai tahanan rumah karena dituduh mencoba untuk merusak kestabilan Yordania.

Pangeran Hamzah, yang merupakan saudara tiri Raja Abdullah dan mantan pewaris tahta kerjaan mengatakan di rekaman suaranya bahwa ia tidak akan patuh dengan perintah pihak kerajaan yang menyuruhnya untuk tetap diam.

Pihak otoritas menuduh Pangeran Hamzah telah menjalin hubungan dengan kelompok asing untuk menggoyahkan kestabilan Yordania dan Pangeran sudah di interogasi dalam penyelidikan kasus ini.

Agensi berita Yordania mengatakan Bassem Awadallah dan Sharif Hassan Ben Zaid juga ditangkap oleh petugas keamanan Yordania. Bassem Awadallah sendiri adalah orang kepercayaan raja yang menjadi menteri keuangan dan penasihat Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi tiba di Amman pada hari Senin dan bertemu dengan Ayman Safadi.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan menekankan bahwa Saudi mendukung Yordania, ujar Kementerian Luar Negeri Yordania pada hari Selasa (6/4/2021).

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =