Presiden Brasil Menolak Lockdown Nasional
Internasional

Presiden Brasil Menolak Lockdown Nasional

Channel9.id-Brasil. Presiden Brasil Jair Bolsonaro menekankan kembali bahwa ia tidak berencana untuk menerapkan lockdown nasional, pada hari Rabu (7/4/2021). Pernyataannya datang setelah Brasil mencatat angka kemati

an tertinggi dalam jangka 24 jam.

Kementerian Kesehatan Brasil di hari Rabu sebanyak 3,829 warganya meninggal, menurun sedikit daripada hari sebelumnya yang mencatat sebanyak 4,195.

“Kami tidak akan menerima politik ini untuk tetap tinggal dirumah dan mematikan semuanya,” kata Bolsonaro dalam pidatonya di kota Chapeco, menahan tekanan tinggi ke pemerintahannya atas penanganan pandemi di Brasil.

“Tidak akan ada lockdown nasional,” katanya.

Bolsonaro, yang meremehkan dampak Covid-19, terus berpegang teguh dengan pendiriannya setelah para ahli kesehatan menyuarakannya untuk memperketat protokol kesehatannya di Brasil,

Lebih dari 336,000 warga Brasil meninggal karena Covid-19, menurut perhitungan Universitas Johns Hopkins, dan jika tidak ada tindakan pencegahan Covid-19, angka korban virus corona akan terus naik.

Di hari Rabu, direktur Pan American Health Organization (PAHO) mengatakan Brasil merupakan salah satu negara yang mencatat angka tertinggi kasus virus corona di dunia. Di hari yang sama, Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 92,625 kasus baru virus corona terjadi di Brasil.

“Dalam beberapa minggu ini, Amerika Serikat, Brasil dan Argentina masuk ke 10 besar negara yang mencatat angka tertinggi kasus virus corona di dunia,” kata Carissa Etieene, direktur PAHO dalam pertemuan minggunya.

Sementara itu, pihak otoritas melaporkan dua virus corona varian baru pertamanya di hari Rabu, membuat situasi kesehatan Brasil semakin buruk. Dua varian tersebut adalah varian P1 dan varian dari Afrika Selatan. Varian P1 pertama di temukan di negara bagian Amazonas.

“Ini bisa menjadi tantangan yang besar,” kata Maria Carolina Sabbaga, koordinator riset di institut biomedis Butantan Brasil, kepada media berita Reuters tentang varian baru tersebut.

“Saya rasa P1 sudah merebak kemana-mana. Saya masih kurang yakin dengan angka varian Afrika Selatan akan sebanyak P1, kita lihat saja nanti,” kata Sabbaga.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  4  =