Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina di Tarik Mundur
Internasional

Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina di Tarik Mundur

Channel9.id-Rusia. Setelah berminggu-minggu tensi makin memanas perihal kehadiran pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu memerintahkan beberapa pasukannya untuk mundur ke pangkalannya, Kamis (22/4/2021).

Uni Eropa mengestimasi lebih dari 100,000 pasukan Rusia berkumpul di dekat daerah perbatasan dan juga di Krimea, daerah yang direbut dan dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.

Dalam pernyataannya di Krimea, Shoigu mengatakan pasukannya yang sedang berlatih akan kembali ke pangkalannya.

Tujuannya untuk melakukan pemeriksaan cepat telah tercapai, tambahnya.

Presiden Ukrainian Volodymyr Zelensky, yang sebelumnya menantang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu dengannya di daerah konflik, menerima dengan baik keputusan tersebut untuk menurunkan tensi di daerah tersebut.

“Pasukan Rusia telah mendemonstrasikan kemampuannya untuk memberikan pertahanan yang kredibel untuk negaranya,” ucap menteri pertahanan Rusia. Ia menambahkan kalau ia sudah menginstruksikan para komandan di setiap unit, dari unit 51 sampai unit 48, dan juga beberapa divisi udaranya untuk mulai kembali ke pangkalan permanennya dimulai pada hari Jumat sampai tanggal 1 Mei nanti.

Minggu lalu, Presiden Zelensky membahas pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan tersebut dengan negara-negara Eropa lainnya. Kepala pasukan bersenjata Ukraina mengatakan pasukan militer Rusia telah bergerak ke daerah Rostov, Bryansk dan Voronezh begitu juga Krimea, sedangkan grup taktis batalion ditempatkan di perbatasan.

Setelah adanya pernyataan dari Shoigu, NATO telah mengatakan kalau setiap langkah yang menurunkan eskalasi tensi di daerah tersebut adalah langkah yang penting. NATO menambahkan bahwa aliansi militer Barat akan tetap siaga.

Pemimpin-pemimpin NATO berencana akan mengadakan KTT di bulan Juni .

Rusia tidak memperdulikan peringatan dari NATO atas kehadiran pasukannya yang dianggap mengancam dengan mengatakan kalau pasukannya hanya melakukan latihan. Walaupun begitu Rusia berencana untuk menutup daerah Laut Hitam untuk pengiriman asing. Ukraina takut kalau itu akan berdampak ke pelabuhannya.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  30  =  40