Channel9.id-Jakarta. Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah mengharapkan belanja pemerintah pusat mampu mendorong secara efektif keberhasilan penanganan Covid-19 serta mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Menurut dia, beberapa prioritas belanja yang dilakukan pemerintah harus mampu mencapai sasaran yang tepat. Salah satunya, dengan memperkuat alokasi anggaran perlindungan sosial yang sesuai dengan kebutuhan pemulihan ekonomi nasional pada tahun depan.
Said mengatakan, prioritas belanja pemerintah juga harus mengarah pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, mutu pendidikan dan memperkuat ketahanan pangan. Selain itu menghidupkan kembali sektor pariwisata, pembangunan infrastruktur yang tertunda, mendorong dunia usaha dan membantu sektor UMKM untuk segera bangkit. “Semua alokasi anggaran pemerintah pusat tersebut, harus berbasis kepada output, outcome dan hasil yang terukur dengan baik atau result based,” ujarnya, Kamis, 3 Juni 2021.
Menurut dia, tencana pemerintah untuk melakukan penguatan kualitas hubungan keuangan pusat dan daerah juga perlu dilakukan dengan hati-hati. Hal tersebut penting agar jangan sampai menimbulkan permasalahan baru bagi daerah. Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah harus sama-sama melakukan evaluasi terhadap kendala yang terjadi selama ini, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Kami mendukung upaya pemerintah menjadikan kebijakan transfer ke daerah dan dana desa atau TKDD 2022 sebagai momentum untuk meningkatkan quality control anggaran dan memberikan ruang bagi pemerintah daerah dalam pemulihan ekonomi,” kata Said. Dia menambahkan kebijakan itu meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan dalam rangka mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi nasional.
Said menilai, APBN tahun 2022 merupakan APBN transisi menuju pelaksanaan anggaran yang normal pada 2023 di mana defisit anggaran akan kembali berada di bawah 3 persen. “Karena itu, kami harus benar-benar memastikan, usulan pemerintah untuk menetapkan defisit anggaran pada 2022, sudah sesuai dengan kebutuhan pembiayaan APBN dan roadmap sebelum memasuki kondisi normal pada tahun 2023,” kata dia.