Channel9.id-Jakarta. Google akan menghadirkan sistem bawaan Android yang memungkinkan pengguna menyimpan kartu vaksin digital di ponsel, yang disebut Kartu COVID. Selain itu, fitur ini pun bisa menyimpan hasil tes COVID.
Pada tahap awal, fitur tersebut akan diluncurkan di Amerika Serikat (AS). Adapun fitur ini akan bergantung pada dukungan dari penyedia layanan kesehatan, pemerintah daerah, atau organisasi lain yang berwenang untuk mendistribusikan vaksin COVID.
Berdasarkan laman dukungan Google dilansir pada Kamis, 1 Juli 2021, perihal vaksinasi, Kartu COVID digital akan menampilkan info tentang kapan seseorang divaksinasi dan vaksin apa yang diterima. Kartu juga bisa disimpan di aplikasi atau web penyedia layanan kesehatan, serta dari teks atau email yang dikirimkan ke pengguna.
Google menyarankan agar pengguna untuk menambahkan pintasan ke kartu di layar beranda ponsel. Kemudian, pengguna akan ditawarkan opsi untuk menyimpan kartu ke perangkat.
Google menekankan bahwa kartu tersebut tak akan disimpan di cloud dan tak akan menggunakan data tersebut untuk tujuan periklanan. Namun, disebutkan bahwa kartu tersebut akan menghimupn sejumlah informasi, seperti berapa kali pengguna menggunakan kartu dan pada hari apa. Untuk memanfaatkan fitur ini, pengguna tak perlu mengunduh aplikasi Google Play untuk menyimpan dan mengakses kartu.
Kendati Google berupaya mempermudah pengguna untuk menyimpan status vaksinasi secara digital, fitur tersebut tetap bergantung pada penyedia layanan kesehatan atau pemerintah.
Sejumlah negara bagian di AS, seperti New York dan California, telah menerapkan kartu vaksin digital mereka sendiri. Namun, tampaknya versi Google bisa menyederhanakan proses, khususnya otoritas lain yang belum menerapkan kartu vaksin digital.
(LH)