Channel9.id – Jakarta. Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Eko Indra Heri menanggapi polemik uang donasi Rp2 triliun untuk penanganan pandemi Covid-19 dari keluarga Akidi Tio.
Eko mengaku memilih berpikir positif meski sumbangan itu masih menjadi tanda tanya.
“Berpikir positif saja, terkait proses itu nanti, saat ini tim sedang bekerja,” kata Eko dilansir Antara, Selasa 3 Agustus 2020.
Dalam masalah ini, Eko mengaku hanya berusaha berikhtiar menyalurkan kebaikan dari salah seorang warga yang ingin membantu penanggulangan Covid-19 kepada masyarakat Sumsel.
“Saya tidak mengharapkan apa-apa. Saya hanya berpikir positif saja (sampai sekarang),” ujarnya.
Baginya, ada atau tidaknya dana tersebut sama sekali tidak menyurutkan semangat Polda Sumsel bersama Pemprov Sumsel dan pihak lain dalam menanggulangi Covid-19.
“Saya kan niat baik, ada orang mau menyumbang untuk Sumsel, melalui saya maka saya salurkan, tolong dicatat kalaupun ada dananya itu bukan untuk saya itu hanya titipan untuk masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, Heriyanti bersama dokter pribadinya Hardi Darmawan memenuhi undangan Polda Sumsel. Mereka tiba di Polda Sumsel pada Senin 2 Agustus 2021 siang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Hisar Siallangan menyatakan, keduanya diperiksa untuk dimintai keterangan terkait kepastian uang senilai Rp 2 triliun.
Menurutnya, belum dapat dipastikan terkait status kedua orang tersebut karena sampai saat ini tim penyidik Reserse Kriminal Umum masih menyelidiki keterangan yang mereka berikan. Polisi juga menanyakan asal-usul dana hibah kepada Heriyanti.
“Masih kita selidiki dana tersebut, baik keberadaannya maupun asal-usulnya dari mana apakah dari luar negeri atau dari mana kita belum tahu,” kata dia.
Polda Sumsel juga akan melanjutkan pemeriksaan kepada Heriyanti pada Selasa 3 Agustus 2021 hari ini.
HY