Channel9.id-Jakarta. Banyak seniman yang menilai kerja sama dengan industri komersial akan menghilangkan potensi sekaligus menghambat kreativitas. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya kebebasan untuk membuat sebuah karya dari hati nurani.
Kondisi demikian tidak berlaku bagi Abenk Alter. Justru, kerja sama dengan industri komersial atau klien menjadi tantangan baru bagi dirinya. Bahkan, dirinya mengaku lebih bisa mengekplore diri dari permintaan-permintaan klien.
Baca juga: Harus Berdamai Dengan Situasi Untuk Beradaptasi
Namun, kondisi itu dimungkinkan bila seniman maupun klien bisa berkolaborasi dan paham satu sama lain sehingga kebebasan untuk membuat sebuah karya tidak terganggu.
“Kalau komersial tidak selalu dikungkung (kebebasanya). Karena yang mengajak sudah sama-sama tahu gua itu gimana,” kata Abenk dalam Seminar Citra Pariwara 2020 ‘Devise and Monetize Your Creative Intellectual Property’, Jumat 12 Desember 2020.
Menurut Abenk, selama permintaan klien tidak merugikan dan menghambat daya kreativitas seniman, kolaborasi dan kerja sama tidak menjadi masalah. Abenk bahkan mengaku belajar banyak dari kerja sama itu.
“Tergantung cara kita melihat dua kutub yang mungkin berbeda. Tapi kalau mau lihat pespektif kesempatan untuk kita berbuat sesuatu kita bisa ambil. Jadi tergantung kita melihatnya bagaimana dan prosesnya bagaimana. Dan saya pribadi menggunakan momen membuat sesuatu atau belajar sesuatu itu,” kata Abenk.
Abenk mengakui memang ada sedikit hambatan jika bekerja sama dengan klien. Kendati begitu, bukan berarti kita harus menganggapnya sebagai hambatan. Jika berpikir demikian, maka sikap itu yang sebetulnya menghambat kreativitas.
“Setiap kesempatan dari komersial kita bisa ambil untuk melakukan sesuatu. Kalau kita berpegang teguh menolak itu, kita sama saja membuat pembatas laju kreativitas kita,’ pungkasnya.
(HY)