Channel9.id-Jakarta. Salah satu marketplace besar, Cent, menghentikan sebagian besar transaksi guna mengatasi penjualan token palsu dan plagirisme yang merajalela.
Sekadar informasi, Cent merupakan marketplace yang membantu mantan CEO Twitter Jack Dorsey melelang NFT tweet pertamanya, dengan harga $2,9 juta (sekitar Rp41 miliar).
Dilansir dari Reuters, salah satu pendiri dan CEO Cent Cameron Hejazi mengatakan pihaknya tak lagi mengizinkan pengguna untuk membeli dan menjual sebagian besar NFT pada 6 Februari 2022 lalu. Namun, pihaknya masih mengoperasikan Valuable marketplace-nya, di mana orang bisa membeli token tweet. Hanya itu.
“Ada spektrum aktivitas yang terjadi yang seharusnya tidak boleh terjadi,” ungkap Hejazi. Ia menambahkan bahwa pihaknya telah melarang penjahat, namun tampaknya ini malah seperti permainan memukul tikus tanah. “Setiap kali kami melarang satu kali, yang lain akan muncul, atau tiga lagi akan muncul.”
Sekadar informasi, pada bulan lalu, OpenSea, yang juga merupakan salah satu marketplace NFT terbesar di internet, mengatakan bahwa lebih dari 80% token terbaru dibuat melalui alat pencetakan gratisnya (free minting tool) rupanya hasil jiplakan, koleksi palsu, dan spam. Laporan ini menyusul pembatasan akses free minting tool-nya. Setelah itu, perusahaan mengembangkan berbagai solusi untuk mencegah kejahatan. Sebelum langkah ini diambil, selama berbulan-bulan, seniman dan fotografer mengeluh bahwa perusahaan tak mengambil sikap untuk mengatasi masalah plagiarisme.
“Saya pikir ini adalah masalah yang cukup mendasar di Web3,” kata Hejaz. Dalam waktu dekat, dia mengatakan Cent akan memperkenalkan kontrol terpusat untuk memfasilitasi pembukaan kembali pasarnya. Perusahaan kemudian akan mengeksplorasi solusi yang lebih terdesentralisasi untuk masalah tersebut.
(LH)