Channel9.id-Jakarta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir subvarian Omicron XBB.1.5, yang disebut ‘Kraken’, memicu gelombang baru pandemi COVID-19. Subvarian ini dilaporkan sebagai penyebab peningkatan kasus COVID-19 di Amerika Serikat (AS).
Koordinator Tanggap COVID-19 Gedung Putih AS melaporkan bahwa subvarian itu pada mulanya menyumbang 4 persen kasus. Lalu meningkat menjadi 40 persen dalam beberapa minggu.
“Ini adalah subvarian yang paling menular yang telah terdeteksi,” ujar pemimpin teknis COVID-19 WHO, Maria Van Kerkhove, dikutip dari Fortune Well, Senin (9/1). “XBB.1.5 dengan cepat menggantikan varian lain.”
Penyebutan ‘Kraken’ untuk subvarian itu pertama kali dipopulerkan oleh profesor biologi Kanada Dr. Ryan Gregory, di Twitter. Ia menyebutnya demikian karena subvarian itu berpotensi memicu gelombang COVID-19 besar berikutnya. ‘Kraken’ bersifat “escape strain” atau menghindari imunitas dan penularannya yang sangat tinggi dibandingkan varian maupun subvarian lainnya.
Di lain kesempatan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melaporkan bahwa ‘Kraken’ sudah merebak di 25 negara lainnya, selain AS dan Inggris. Maka dari itu, ia mengimbau setiap negara untuk mewaspadai subvarian ini.
“Di luar Cina, salah satu subvarian Omicron yang awalnya terdeteksi pada Oktober 2022 adalah XBB.1.5, rekombinan dari dua subvarian Omicron BA.2. Itu sedang meningkat di AS dan Eropa dan sekarang telah diidentifikasi di lebih dari 25 negara,” ujar WHO melalui akun Twitter resmi.
