Politik

Adian: Tidak Ada Keributan di Kantor PDIP saat Didatangi Tim KPK

Channel9.id-Jakarta. Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu meluruskan kabar upaya penggeledahan Kantor DPP PDI Perjuangan oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan menampilkan rekaman kamera CCTV yang terpasang di kantor tersebut. “Kalau dari letaknya seperti di parkiran bawah DPP PDIP, ‘basement’. Apakah terjadi keributan? Tidak,” kata dia dalam diskusi bertajuk “Ada Apa Dengan Wahyu Setiawan”, di Jakarta, Minggu, 19 Januari 2020.

Adapun penggeledahan yang dilakukan berkaitan dengan kasus penyuapan mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan yang ditangani oleh KPK.

Adian yang juga Sekjen Pena 98 ini memutar cuplikan video CCTV berdurasi kurang dari satu menit saat upaya penggeledahan dilakukan, seraya menunjukkan tidak ada keributan seperti yang ramai diberitakan. Dia mengingatkan masing-masing pihak, termasuk KPK dan media harus menjelaskan secara jelas berdasarkan fakta apa yang terjadi dalam upaya penggeledahan tersebut.

“Saya mau nanya, KPK punya video enggak? Kalau ada, bawa video KPK, bawa video kami, kami adu. Biar jelas dong. Polemik yang tidak mendidik rakyat harus diselesaikan,” kata Adian.

Adian mengatakan kader PDIP Harun Masiku bisa jadi merupakan korban dalam kasus ini meskipun dirinya diduga memberi suap kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Seperti diketahui, kasus ini bermula ketika caleg Nazarudin Kiemas meninggal dunia padahal sudah lolos menjadi Anggota DPR 2019-2024. Untuk itu, PDIP menguji materi PKPU Nomor 3 Tahun 2019 berkaitan dengan perolehan suara calon yang meninggal dunia. Pada 19 Juli 2019, Mahkamah Agung (MA) mengabulkan sebagian permohonan PDIP.

Berbekal putusan itu, PDIP meminta KPU melantik Harun Masiku. Namun KPU tetap menolak dan justru melantik Rezky Aprilia sebagai caleg PDIP pemilik suara terbanyak di Dapil Sumsel I dalam Rapat Pleno 31 Agustus 2019. Terkait persoalan PAW itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjerat Wahyu dalam OTT di Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020. KPK mengungkapkan kasus ini turut menjerat Harun, yang kini belum diketahui keberadaan setelah dikabarkan terbang ke Singapura sebelum OTT dilaksanakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

80  +    =  86