Hot Topic

AGSI Nilai Terjadi Skandal Dalam Perkembangan Kurikulum di Republik Ini

Channel9.id – Jakarta. Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumardiansyah Perdana Kusuma menilai, draf penyederhanaan kurikulum dan asesmen nasional tidak berpihak terhadap mata pelajaran sejarah. Hal ini sama artinya dengan tidak berpihak pada jati diri bangsa.

“Bisa dikatakan sebagai sebuah “skandal” dalam sejarah perkembangan kurikulum di Republik ini atau sebagai bentuk pengingkaran terhadap cita-cita para pendiri bangsa!,” kata Sumardiansyah, Senin (28/9).

Karena itu, Sumardiansyah mengajak masyarakat untuk berjuang mempertahankan mata pelajaran sejarah dalam dunia pendidikan. Perjuangan itu pun harus berangkat dari dasar untuk memperkuat dalih-dalih yang ada.

“Lalu tugas kita sebagai manusia adalah memastikan bahwa perjuangan yang kita lakukan berangkat dari alasan kemengapaan yang mendasar, disertai dalil-dalil yang menguatkan, demi tegaknya sebuah kebenaran,” tegasnya.

“Selanjutnya saya mau kutip sebuah kalimat inspiratif sebagai bahan perenungan dari sudut ruang perpustakaan di gedung parlemen yang berbunyi “Pengetahuan tanpa tindakan adalah sia-sia, dan tindakan tanpa pengetahuan adalah kebodohan,” pungkasnya.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  4  =