Channel9.id – Jakarta. Penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang ekonominya terdampak akibat Covid-19 menuai banyak masalah. Seperti, tumpang tindihnya data penerima bansos antara pusat dan daerah sehingga tidak tepat sasaran.
Menanggapi hal itu, pengamat kebijakan publik Agus Pembagio menyatakan, masalah tersebut bisa diselesaikan bila pemerintah memiliki sistem data integrator.
“Terkait masalah data, ini sudah sering sekali. Selama enam presiden menjabat, tidak pernah beres mengelola data. Saya tidak tahu alasannya. Intinya kita tidak punya data integrator. Jadi, supaya masalah beres, kita harus punya data integrator,” kata Agus dalam diskusi ‘Bantuan Sosial di Tengah Pandemi Covid-19″, diadakan SIGMAPHI, Jumat (15/5).
Menurut Agus, data integrator bisa mengatasi sejumlah masalah distribusi bansos. Satu di antaranya, masalah tidak diperbaruinya data penerima bansos sehingga distribusi tidak tepat sasaran.
“Teryata, data penerima bansos masih menggunakan data lama. Di daerah saya, ada tetangga yang mendapat bansos, padahal punya swimming pool. Bahkan, saya juga dapat. Lalu saya bagi-bagikan ke warga,” kata Agus.
Oleh karena itu, Agus mendesak pemerintah segera membentuk lembaga khusus mengelola data integrator.
“Saya tak mempermasalahkan lembaga apa yang mengelola data integrator asal masalah tumpang tindih antara pemerintah pusat dan daerah terkait bansos bisa diselesaikan,” ujar Agus.
(Hendrik)