Nasional

Ahli Forensik Polri: Masih Ada Keluarga Nekat Mandikan Jenazah Pasien Positif Covid-19, Padahal Berbahaya

Channel9.id Jakarta. Ahli Forensik Polri Kombes dr Sumy Hastry menyatakan, masih ada keluarga jenazah pasien positif Covid-19 yang ikut memandikan jenazah. Padahal, hal itu berbahaya dan rentan tertular virus corona.

Informasi itu ia peroleh dari laporan jajarannya yang bertugas mengawal proses pemakaman jenazah. Banyak keluarga yang nekad ingin memandikan jenazah.

“Menjemput langsung lalu membawa jenazah ke pemakaman, keluarga ingin mendekat, memandikan dan sebagainya. Masalah ini belum selesai, anggota saya masih menghadapi keluarga yang bersikeras mau memandikan,” katanya dalam diskusi berjudul Covid-19 di tubuh jenazah, seberapa tinggi potensi penularannya?, Sabtu (11/4)

Ia sadar, jajarannya tidak menampik adanya keinginan dan kesedihan keluarga yang ditinggalkan. Namun, untuk menghindari penyebaran, Polisi tetap mengedukasi keluarga terkait bahaya berinteraksi dengan jenazah positif corona.

“Kami jelaskan bahayanya, kami perbolehkan mereka melihat petugas saat memandikan tapi dari kaca. Yang memandikan, anggota saya pakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Saya juga jaga anggota dan staf saya supaya aman,” katanya.

“Keluarga kan tidak punya APD. Sedang dilanda kesedihan luar biasa, bisa jadi psikis tidak kuat nanti malah drop. Makanya kami minta lihat dari kaca, setelah itu mau di-shalatkan monggo tapi dari jauh, tetap jaga jarak,” tambahnya.

Kendati demikian, ia menyampaikan, jenazah yang sudah dimakamkan tidak bisa mempertahankan virus hidup. Sehingga, tidak bisa menular. Virus akan ikut mati bersamaan dengan proses pembusukan.

Menurutnya, menjadi berbahaya bila dalam lima jam jenazah tidak segera dimakamkan. Lantaran, cairan di dalam tubuh akan keluar melalui lobang-lobang meski telah ditutup.

“Virus setelah masuk ke tubuh jenazah yang dimakamkan dia pasti ikut mati. Yang ditakutkan itu kalau cairan di dalam tubuh keluar itu kena angin atau kalau plastik pembungkus bocor, bahaya. Bisa nempel di APD petugas pemakaman, sopir ambulance, juga di keranda. Makanya keluarga diminta saksikan dari jauh. Kalau sudah dimakamkan sudah aman, steril,” tambahnya.

(Hendrik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

49  +    =  59