Nasional

Amalan Paling Dicintai Allah SWT, Ini Keutamaan Berkurban bagi Umat Muslim

Channel9.id – Jakarta. Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar dalam agama Islam yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Tahun ini, umat Islam di Indonesia dan di seluruh dunia merayakan Idul Adha 1445 Hijriah/2024 Masehi dengan penuh sukacita dan ketakwaan. Salah satu ibadah utama yang dilakukan pada hari ini adalah berkurban.

Lalu, apa keutamaan berkurban bagi umat Muslim?

Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Berkurban merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Menurut para ulama, berkurban adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam Al-Quran Surah Al-Kautsar ayat 2, Allah SWT berfirman, “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” Ayat ini menegaskan pentingnya ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Selain itu, Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Tirmidzi menyatakan, “Tidak ada amalan yang dilakukan oleh anak Adam pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih kurban.” Hadits ini menunjukkan bahwa ibadah kurban sangat dianjurkan dan memiliki nilai spiritual yang tinggi di sisi Allah SWT.

Ibadah kurban juga menuntut pengorbanan yang tulus dari harta yang dimiliki. Seekor hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau domba, bukanlah sesuatu yang murah.

Dengan mengorbankan sesuatu yang bernilai, seorang Muslim belajar untuk tidak terikat pada harta duniawi dan menunjukkan bahwa kecintaan kepada Allah lebih besar daripada kecintaan kepada materi. Ini mencerminkan prinsip bahwa dalam hidup, pengabdian kepada Allah harus diutamakan di atas segala hal.

Berkurban juga dapat menumbuhkan ketaqwaan seorang Muslim kepada Allah SWT. Dalam Surah Al-Hajj ayat 37, Allah berfirman, “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”

Ayat ini menjelaskan bahwa yang diinginkan Allah dari ibadah kurban bukanlah daging atau darahnya, tetapi ketaqwaan dari orang yang berkurban. Melalui ibadah ini, seorang Muslim berusaha meningkatkan ketaqwaannya, memperkuat hubungannya dengan Allah, dan menunjukkan kesungguhannya dalam menjalankan perintah-Nya.

Ibadah kurban juga mengajarkan seorang Muslim untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan berkurban, seorang Muslim diingatkan bahwa semua harta dan rezeki yang dimiliki adalah titipan dari Allah dan harus digunakan sesuai dengan kehendak-Nya.

Rasa syukur ini akan semakin mendekatkan seorang Muslim kepada Allah, karena ia menyadari bahwa segala yang dimilikinya berasal dari-Nya.

Manfaat Sosial dan Ekonomi Berkurban
Selain sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, berkurban juga memiliki manfaat sosial dan ekonomi. Dalam konteks sosial, berkurban dapat mempererat tali persaudaraan dan kepedulian antar sesama umat manusia.

Pembagian daging kurban kepada fakir miskin merupakan bentuk nyata dari solidaritas sosial. Umat Islam diingatkan untuk peduli dan berbagi dengan sesama, khususnya mereka yang kurang mampu.

Bagi banyak orang, terutama yang hidup di bawah garis kemiskinan, daging merupakan makanan yang jarang mereka konsumsi karena harganya relatif mahal. Dengan adanya kurban, mereka dapat menikmati makanan bergizi yang jarang mereka dapatkan.

Selain itu, proses penyembelihan hingga distribusi daging kurban melibatkan banyak pihak dalam masyarakat. Proses ini menciptakan momen gotong royong yang memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan. Kegiatan ini biasanya melibatkan banyak orang, dari keluarga, tetangga, hingga komunitas, sehingga mempererat hubungan sosial di antara mereka.

Dari sisi ekonomi, kegiatan kurban juga berkontribusi pada perputaran ekonomi lokal. Peternak hewan, penjual pakan, hingga jasa transportasi hewan kurban turut merasakan manfaat ekonomi dari meningkatnya permintaan hewan kurban.

Berkurban pada Hari Raya Idul Adha bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga memiliki dimensi sosial dan ekonomi yang luas. Dengan melaksanakan ibadah kurban, umat Islam di Indonesia tidak hanya menjalankan perintah agama, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  2  =