Amerika Menaruh Pesawat B-1 di Norwegia
Internasional

Amerika Kerahkan Pesawat B-1 di Norwegia

Channel9.id-Jakarta. Dilansir oleh CNN (9/2/2021), Angkatan Udara Amerika Serikat akan mengerahkan pesawat B-1 ke Norwegia untuk pertama kalinya sebagai bentuk kesiapan Amerika untuk melindungi sekutunya dalam menghadapi agresi Rusia terhadap perbatasan Norwegia. Penempatan pesawat B-1 ke Norwegia juga menunjukkan kepada Rusia bahwa militer Amerika Serikat akan dapat beroperasi dengan strategis di daerah Arktika.

Empat pesawat B-1 dan sekitar 200 personil Angkatan Udara Dyess dari Texas akan dikirimkan ke Pangkalan Udara Orland di Norwegia, dan dalam tiga minggu, misi akan dimulai di Lingkaran Arktika dan di wilayah penerbangan Internasional di bagian barat laut Rusia.

Sampai sekarang, misi militer di Arktika sebagian besar dilakukan di wilayah luar Inggris. Dengan penempatan pasukan di Norwegia, yang mana lebih dekat dengan Rusia, memungkinkan Amerika untuk bergerak lebih cepat jika Rusia melakukan penyerangan.

“Kesiapan operasional, kemampuan kita untuk membantu sekutu dan mitra, dan juga respon yang cepat adalah kunci untuk mencapai kesuksesan,” kata Jenderal Jeff Harrigian, komandan Angkatan Udara Amerika Serikat di Eropa dan Afrika.

Baca juga : Min Aung Hlaing Tak Bergeming Walau Sudah Didemo

Departemen Pertahanan Amerika risau dengan pergerakan militer Rusia yang ingin menutup akses potensial ke Arktika untuk sumber daya alami dan akses maritim. Sampai saat ini, Rusia masih beroperasi di wilayah Arktika.

“Investasi Rusia di Arktika sampai saat ini yaitu jaringan serangan udara dan sistem rudal pesisir,” peringat Barbara Barret, sekretaris Angkatan Udara Amerika Serikat pada masa kepemimpinan Donald Trump.

Presiden Joe Biden telah mengumumkan bahwa Amerika telah siap untuk melakukan pendekatan yang lebih keras lagi terhadap Rusia. Dia telah melakukan kontak pertamanya dengan presiden Rusia Vladimir Putin, membicarakan tentang berbagai macam isu, dari serangan cyber sampai ke dugaan percobaan pembunuhan kepada Alexey Navalny.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  5  =