Channel9.id-Amerika Serikat. Pasukan Amerika Serikat melancarkan serangan ke pangkalan militer dukungan Iran di daerah Suriah Timur pada hari Kamis (25/2/2021). Serangan itu merupakan serangan balasan dari untuk mereka yang sebelumnya menyerang pasukan Amerika di Iraq.
“Dari arahan Presiden Joe Biden, Pasukan Amerika Serikat sore ini telah melancarkan serangan ke tempat-tempat yang digunakan oleh militan dukungan Iran di Suriah Timur,” ujar John Kirby, juru bicara Pentagon.
“Rangkaian serangan ini dilancarkan sebagai respon atas serangan mereka yang menyerang pasukan Amerika dan personil koalisi kami di Irak, dan juga sebagai bentuk ancaman kepada mereka,” katanya.
Baca juga : Iran dan IAEA Menyepakati Perjanjian Sementara
Kirby mengatakan serangan itu menghancurkan beberapa fasilitas di titik kontrol perbatasan yang digunakan oleh kelompok militan dukungan Iran, termasuk Kata’ib Hezbollah (KH) dan Kata’ib Sayyid al-Shuhada (KSS).
The Syrian Observatory for Human Rights mengatakan dari serangan itu, 17 pejuang pro-Iran tewas.
Serangan Amerika Serikat itu terjadi setelah serangan dua minggu lalu yang menghantam pangkalan militernya yang di bandara Erbil, yang membunuh satu kontraktor sipi dan melukai setidaknya semiblan lainnya, termasuk tentara Amerika. Pasukan asing yang dikerahkan untuk membantu Iraq memerangi ISIS sejak 2014, juga beroperasi di pangkalan militer tersebut.
Kelompok misterius yang disebut Awliya al-Dam mengklaim merekalah yang melakukan serangan ke pangkalan militer di bandara Erbil dan akan terus menyerang pangkalan-pangkalan militer Amerika lainnya di Iraq.
Pernyataan dari Pentagpn mengatakan serangan balasan militer Amerika tersebut sebagai serangan yang “pas”, sudah dirundingkan dengan langkah-langkah diplomatik dan dilakukan dengan berkonsultasi dengan koalisi-koalisi lainnya.
“Kita bertindak dengan tujuan untuk menurunkan tensi di Suriah timur dan Iraq,” ujar John Kirby.
(RAG)