Channel9.id – Jakarta. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) DKI Jakarta resmi mengusung Anies Baswedan menjadi bakal calon gubernur Jakarta di Pilkada 2024.
Pengumuman ini disampaikan langsung Ketua DPW PKB Jakarta, Hasbiallah Ilyas, di kantor DPW PKB DKI, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, Rabu (12/6).
Meskipun sebelumnya PKB mendorong kadernya berkontestasi di Pilkada Jakarta, namun partai berlambang bola dunia ini realistis bahwa elektabilitas Anies masih sangat tinggi.
Tak tanggung-tanggung PKB akan menjadi Calon Gubernur Jakarta berpasangan dengan Kaesang Pangarep, putra Presiden Jokowi. PKB akan berkomunikasi dengan PSI untuk menduetkan pasangan Anies dan Kaesang.
Gayung bersanbut, Kaesang sendiri sudah menyampaikan pernyataan, jika dirinya tidak ada masalah berpasangan dengan Anies.
Sebelumnya memang sudah diprediksi jika mantan Capres Anies Baswedan akan mencalonkan diri menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta.
Sinyal-sinyal majunya Anies Baswedan bisa terbaca dari pernyataan Anies yang menyampaikan akan memikirkan secara serius terkait berbagai usulan jika dirinya maju lagi dalam Pilkada Jakarta.
Bagaimanapun juga sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies memiliki popularitas yang cukup tinggi di Jakarta. Elektabilitas Anies juga masih sangat tinggi, tak heran jika PKB langsung mengambil langkah politik dengan mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur Jakarta.
Sebelumnya partai-partai lain juga sudah mengindikasikan akan mencalonkan Anies Baswedan, seperti halnya Nasdem dan juga PDI Perjuangan. Mereka menyampaikan bahwa Anies memiliki kans atau peluang untuk dicalonkan menjadi Gubernur Jakarta.
Sudah bisa dipastikan pemilihan umum DKI Jakarta ini akan menjadi miniatur dinamika politik nasional, karena semua kekuatan politik akan bertarung habis-habisan untuk memperebutkan kursi Gubernur Jakarta.
Meski nantinya sudah tidak lagi menjadi ibukota negara, Jakarta masihlah sangat strategis, karena menjadi kota pusat perekonomian di Indonesia. Tak heran jika Jakarta menjadi rebutan partai politik, untuk memasangkan kadernya sebagai cagub Jakarta.
