Hot Topic

Anies Tidak Bereaksi Atas Kerumunan Massa di Acara Rizieq Shihab, PDIP: Preseden Buruk Dalam Perang Lawan Covid-19

Channel9.id – Jakarta. Politikus PDI Perjuangan Rahmad Handoyo menyayangkan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang seolah diam dan tidak bereaksi atas kerumunan massa dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan Pemimpin FPI Rizieq Shihab.

“Ini menjadi preseden buruk dalam perang melawan Covid-19. Pemerintah pusat telah menyetujui ajuan Gubernur DKI terhadap PSBB, bola panas terkait kerumunan di DKI adalah tanggungjawab Gubernur DKI,” kata Rahmad, Senin (16/11).

“Tapi apa yang diperlihatkan Saudara Gubernur DKI akan adanya kerumunan yang berbahaya buat umat ini dari ancaman Covid-19? Gubernur diam, Gubernur tidak komentar,” lanjutnya.

Rahmad juga mempertanyakan sikap Satgas Covid-19 yang mengapresiasi adanya denda sebesar Rp50 juta kepada Habib Rizieq Shihab karena melanggar protokol kesehatan. Menurutnya denda Rp50 juta tidak sebanding dengan ancaman jiwa yang melayang akibat pandemi Covid-19.

“Lucunya Satgas Covid-19 mengapresiasi denda Rp50 juta. Saya bilang ‘wow’, karena coba dibandingkan ancaman jiwa yang terpapar Covid-19 dengan denda Rp50 juta. ‘Wow’,” kata dia.

Dia pun khawatir akan banyak masyarakat yang merasa mampu membayar denda serupa. Sehingga ke depan akan banyak kerumunan massa yang terjadi, karena masyarakat mengadakan kegiatan yang mengundang kerumunan dan memilih membayar denda.

“Justru denda ini preseden kurang bagus dalam perang lawan Covid-19. Jadi jangan diapreiasi. Saya lebih memilih pendekatan persuasif kepada siapapaun yang akan mengadakan kegiatan kerumunan umat, kalau nekat ya tinggal minta tolong aparat TNI-Polri (menegakkan),” ujarnya.

Rahmad juga menegaskan kejadian ini bukti bahwa Pemerintah Provinsi DKI tidak bisa mengendalikan adanya kerumunan, meski mereka yang membuat dan menerbitkan aturan.

“Fenomena ini telah meluluhlantahkan hati para nakes kita yang jadi garda terdepan perang lawan Covid-19. Sekarang rakyat juga patah arang. Tidak adanya langkah tegas dari Pemprov DKI telah menjadi bahaya bagi perang lawan Covid-19,” kata dia.

“Ke depan nanti kerumunan masaa yang ada, entah musik, entah mall, entah kegiatan apapaun, jika hanya didenda uang kecil, bagaimana kita bisa melawan Covid-19?” pungkasnya.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

47  +    =  50