Antisipasi Imigran Besar dari Afghanistan, Turki Perketat Perbatasan
Internasional

Antisipasi Imigran Besar dari Afghanistan, Turki Perketat Perbatasan

Channel9.id-Turki. Warga Afghanistan yang sudah berjalan jauh ke Iran dengan jalan kaki ke Turki harus  berhadapan dengan tembok setinggi tiga meter, parit dan kawat berduri disaat pihak otoritas Turki meningkatkan upaya untuk menghadang para pengungsi ke negaranya.

Pihak otoritas berencana untuk menambahkan tembok lagi sepanjang 64 km pada akhir tahun ini. Parit, kawat dan petugas patrol di sekitar daerah perbatasan akan dikerahkan untuk menjaga sisa daerah perbatasan sepanjang 560 km.

“Kami ingin menunjukkan ke seluruh dunia kalau daerah perbatasan kami tidak bisa begitu saja dilewati,” ujar gubernur provinsi daerah perbatasan Van, Mehmet Emin Bilmez. “Harapan terbesar kami adalah tidak adanya gelombang besar pengungsi Afghanistan,” tambahnya.

Baca juga: Taliban Catat dan Kumpulkan Warga Afghanistan Yang Pernah Bekerja dengan AS

Turki bukan satu-satunya negara yang membuat penghalang di perbatasannya, negara tetangganya, Turki, sudah selesai membuat pagar sepanjang 40 km dan sistem pelacakan untuk menghadang para imigran yang masih bisa masuk ke Turki dan mencoba masuk ke Eropa.

Pihak otoritas Turki mengatakan ada 182,000 imigran Afghanistan yang sudah tercatat dan diperkirakan masih ada 120,000 warga lainnya yang belum terdaftar. Presiden Tayyip Erdogan menyerukan negara-negara Eropa untuk bertanggung jawab dengan adanya gelombang baru imigran. Ia menekankan kalau Turki tidak mau menjadi “tempat penyimpanan imigran benua Eropa”.

Jumlah imigran illegal dari Afghanistan yang sudah ditangkap Turki sejauh ini masih seperlima dari tahun 2019, dan pihak otoritas mengatakan kalau mereka masih belum melihat adanya tanda-tanda gelombang besar sejak kemenangan Taliban minggu lalu, walaupun ini juga bisa berarti para imigran yang berjalan kaki sedang dalam perjalanannya.

Lokasi perbatasan Turki dengan Iran di daerah pegunungan di jaga oleh markas-markas dan menara pengawas. Mobil-mobil patroli terus beroperasi di daerah perbatasan Iran. Daerah tersebut biasanya menjadi tempat dimana para imigran, penyelundup dan milisi Kurdis masuk ke Turki.

Para imigran yang tertangkap di perbatasan tersebut segera di kembalikan ke Iran, walaupun kebanyakan dari mereka terus mencoba untuk tetap masuk ke Turki, menurut para petugas penjaga.

“Mau seketat apapun tingkat penjagaan kami, pasti masih ada saja yang terus lolos dari pengawasan kami,” ujar Blimez.

Saat ini, Turki merupakan negara yang paling banyak menerima imigran di seluruh dunia dengan total imigran sudah mencapai sekitar 4 juta orang.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

45  +    =  54