Channel9.id-Afghanistan. Sejak berhasil menduduki Kabul pada hari Minggu, Taliban menunjukkan dirinya ke khalayak dunia dengan citra yang positif, namun dari laporan-laporan badan intelijen dan media lainnya, Taliban menunjukkan sisi muka yang lainnya, Jumat (20/8/2021).
Sebuah badan intelijen Norwegia melaporkan kalau Taliban sedang mencatatat dan mengumpulkan warga Afghanistan yang dulunya mempunyai hubungan atau pernah bekerja dengan pemerintah AS. Beragam protes dari jurnalis-jurnalis Afghanistan juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan media-media independen.
Baca juga: NATO dan Negara Barat Dikritik Terkait Afghanistan
Amnesti Internasional menyatakan kalau tim investigasinya telah menemukan kalau kelompok Taliban telah membunuh sembilan orang dari etnis Hazara setelah berhasil menguasai provinsi Ghazni pada bulan lalu. Hal ini menimbulkan ketakutan kalau Taliban akan mengincar etnis Hazaras lainnya di kota Kabul.
Juru bicara Taliban masih belum bisa dimintai keterangannya.
Seorang anggota parlemen Amerika Serikat menuturkan kalau Taliban menggunakan dokumen-dokumen dari badan intelijen Afghanistan untuk mengidentifikasi warga Afghanistan yang dulunya pernah bekerja untuk AS.
“Mereka sedang mempercepat upaya pengumpulan orang-orang tersebut,” ujar Jason Crow dari kubu Republik. Saat ini ia sedang gencar menyuarakan upaya percepatan evakuasi warga-warga Afghanistan yang pernah bekerja dengan AS
Sebelumnya, Taliban mengatakan kalau mereka menginginkan perdamaian dan tak mau mencari musuh, mereka juga menyatakan kalau mereka tidak akan membalas dendam kepada musuh-musuhnya dan akan menghargai hak-hak wanita, namun sesuai dengan batasan-batasan hukum syariah.
(RAG)