Channel9.id-Banyuwangi. Sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru dari kontingen yang baru pulang dari PON Papua. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta pemerintah daerah menyediakan lokasi karantina seluruh atlet dan official yang mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Hal tersebut diungkapkan Kapolri saat memantau langsung kegiatan vaksinasi COVID-19 di RSNU, Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi kemarin. Listyo meminta kepada daerah untuk menyiapkan lokasi karantina kepada official dan atlet yang berlaga di PON Papua.
“Kemarin kita sudah melaksanakan kegiatan PON di Papua. Dan pada tanggal 15 akan ditutup. Ini ada potensi klaster baru, ketika mereka pulang ke daerah masing-masing, Oleh karena itu saya titip juga Pemda, official dan atlet yang kembali paska-PON laksanakan prokes bagaimana dilaksanakan karantina, di tes di PCR lagi” kata Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Sigit memaparkan karantina juga berguna untuk melakukan kesiapan ataupun upaya untuk menghadapi beberapa event internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia. Apalagi, pembukaan Bali untuk turis mancanegara sudah dilakukan hari ini.
“Bali akan melaksanakan event internasional. Banyuwangi dekat dengan Bali kita pun minta akan segera mempersiapkan segala sesuatu. Turis asing akan masuk sehingga kita membutuhkan proteksi yang ketat untuk protokol kesehatan,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengaku Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan Gedung Diklat PNS Licin untuk karantina official dan atlet PON yang telah berjuang mengharumkan nama Jawa Timur di Papua. Saat ini, gedung yang menjadi lokasi karantina terpusat di Banyuwangi itu sedang kosong.
“Tentu Gedung Diklat PNS Licin bisa kita manfaatkan dengan baik untuk karantina official dan atlet PON. Kami sudah siapkan,” tambahnya.
Selanjutnya, untuk mengantisipasi adanya pembukaan Bali untuk turis mancanegara, Ipuk mengaku pihaknya terus mengoptimalkan vaksinasi Covid-19 dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada masyarakat.
