Channel9.id- Jakarta. Presiden Joko Widodo menggarisbawahi perkembangan berjkelanjutan dalam pidato kenegaraan sidang perdana DPR RI. Ia menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 akan menaruh perhatian pada sustanibilitas.
Presiden menyebut bahwa APBN akan memiliki focus terhadap perkembangan berkelanjutan dan inklusif. Hal tersebut diutarakannya di sidang I DPR RI tahun 2023-2024 pada Rabu (16/07/2023).
“APBN 2024 telah dirancang untuk mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutanya,” ucapnya.
Beberapa capaian yang diuraikan dalam pidato presiden mencakup isu pengangguran, pengurangan kemiskinan, dan indeks Pembangunan manusia. Ia juga menyinggung bahwa hal tersebut sejalan dengan tolak ukur sustainibilitas internasional. Disamping itu, presiden juga menyinggung rencana untuk meningkatkan nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar nelayan (NTN).
Dalam pidato tersebut presiden Jokowi juga menjabarkan rencana APBN yang mencakup pendapatan dan alokasi belanja negara. Dalam aspek pendapatan mencapai 2.781,3 trilliun rupiah dan alokasi belanja sebesar 3.304,1 trilliun rupiah.
“Keseimbangan primer negative Rp25,5 trilliun didorong bergerak menuju positif. Defisit anggaran sebesar 2.29 persen PDB atau sebesar Rp522,8 Trilliun,” ungkap presiden Jokowi.
Dalam pidato yang sama, presiden Jokowi menyebut bahwa anggaran itu akan menaruh perhatian pada Pembangunan secara optimal, mempertahankan daya beli masyarakat, dan memastikan keberlangsungan APBN tetap sehat.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya terbuka untuk pembahasan RAPBN secara konstruktuif. “Besar harapan kami RAPBN tahun 2024 dapat dilakukan secara konstruktir demi wujudkan Indonesia maju, berdasaekan Pancasila dan UUD 1945,” tuturnya.
Baca juga: Presiden: APBN 2024 untuk Wujudkan Indonesia Maju
BHR