Armenia dan Azerbaijan Umumkan Gencatan Senjata di Daerah Perbatasan
Internasional

Armenia dan Azerbaijan Umumkan Gencatan Senjata di Daerah Perbatasan

Channel9.id-Armenia. Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk gencatan senjata di daerah perbatasannya setelah Rusia mendesak mereka untuk menyudahi konflik mereka sesudah konflik paling berdarah mereka sejak perang tahun lalu, Rabu (17/11/2021).

Armenia telah meminta bantuan Rusia setelah terjadinya konflik terburuk mereka dengan Azerbaijan sejak perang 44-hari pada tahun lalu yang menewaskan sekitar 6,500 orang.

Baca juga: Rusia Mediasi Konflik Antara Armenia-Azerbaijan

Konflik tersebut berakhir setelah Rusia, yang mempunyai markas militer di Armenia, menyerukan adanya kesepakatan perdamaian dan mengerahkan sekitar 2,000 pasukan penjaga perdamaian ke daerah konflik.

“Sesuai dengan kesepakatan yang sudah di mediasi oleh pihak Rusia, gencatan senjata akan dilakukan di daerah timur perbatasan Armenia-Azerbaijan, dan situasi saat ini terbilang masih stabil,” ungkap Kementerian Pertahanan Armenia.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan masih belum memberikan komentarnya atas pernyataan tersebut.

Pada hari Selasa lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Armenia Nikoi Pashinyan mendiskusikan situasi konflik tersebut melalui telepon, ungkap Istana Kremlin.

Agensi berita Interfax juga melaporkan kalau Menteri Pertahanan Rusia Sergei juga sudah menelpon menteri pertahanan Armenia dan Azerbaijan.

Menteri Pertahanan Armenia sebelumnya mengaku kalau pasukannya ditembak oleh Azerbaijan dan ke-12 pasukannya ditangkap dan dua posisi tempur di dekat perbatasan Azerbaijan telah diambil alih.

Eduar Aghajanian, Kepala Komite Hubungan Luar Negeri di parlemen Armenia menuturkan ada 15 pasukan Armenia yang gugur.

Menteri Pertahanan Azerbaijan menyebutkan kalau tindakan itu merupakan respon dari provokasi skala besar dari pasukan Armenia yang menembakkan roket ke posisi pasukan Azerbaijan.

Menteri Luar Negeri Prancis menuturkan kalau mereka sangat khawatir dengan kian buruknya situasi di sana dan menyerukan kedua negara untuk terus menghormati gencatan senjata mereka.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  4  =