Channel9.id-Jakarta. Proses Analog Switch Off (ASO) atau peralihan siaran TV analog ke digital mulai digelar pada tiga bulan mendatang. Ketika TV digital sudah mengudara, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan memanfaatkan teknologi canggih untuk mengawasi konten yang disiarkan di TV.
“KPI akan membuat sistem pengawasan yang lebih canggih. Sekarang ini, satu TV diawasi oleh empat orang, karena stasiun TV ada 18,” jelas Ketua Umum KPI Pusat Agung Suprio, dikutip Sabtu (22/1).
Menurut Agung, jika ASO selesai, maka jumlah saluran TV dan jenis konten akan semakin banyak. “Kalau di era TV digital, kita bayangkan lebih dari 50 TV, tidak bisa pakai pengawasan manual. Saat ini, satu TV oleh empat orang, kalau 50 TV berarti 200 orang, bisa penuh gedung (KPI-red) ini atau kita mesti pindah,” sambungnya.
Berangkat dari persoalan itu, KPI sedang dalam proses penjajakan sejumlah vendor untuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Teknologi AI ini nantinya dimanfaatkan KPI dalam pengawasan konten di TV.
“Sehingga memungkinkan kami menciptakan AI yang mampu memantau secara otomatis konten-konten televisi,” tuturnya. “Agar, televisi ramah kepada anak, perempuan, masyarakat Indonesia sesuai dengan ideologi, yaitu Pancasila dan tidak memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Diketahui, ASO yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan penyelenggara multipleksing yang terbagi ke dalam tiga tahap. Tahap pertama lakukan pada 30 April 2022 di 56 Wilayah mencakup 166 Kabupaten/Kota. Kemudian tahap dua pada 31 Agustus 2022 di 31 Wilayah mencakup 110 Kabupaten/Kota, dan tahap terakhir, pada 2 November 2022 di 25 Wilayah mencakup 63 Kabupaten/Kota.
Adapun ASO ini memberi berbagai manfaat kepada masyarakat, seperti menayangkan gambar yang lebih bersih, suara jernih, banyak fitur maupun saluran, dan gratis.
(LH)
