Hot Topic

Baca Buku How Democracies Die, Peneliti PARA Syndicate: Anies Lakukan Cherry Picking

Channel9.id – Jakarta. Peneliti PARA Syndicate Virdika Rizky Utama menyampaikan, Anies Baswedan melakukan Cherry Picking atau mengambil yang sesuai saja dengan dirinya saat membaca buku How Democracies Die.

Saat sedang membaca buku itu, Anies menyebut jika demokrasi mati karena pemimpinnya otoriter. Padahal, kata Virdika, buku yang ditulis oleh professor Harvard itu mengungkap bila demokrasi bisa mati dari dalam dan luar pemerintahan.

“Ketika Anies membaca buku How Democracies Die dengan menyebut jika demokrasi mati karena pemimpinnya otoriter, Anies sedang melakukan Cherry Picking atau mengambil yang sesuai saja dengan dirinya,” kata Virdika, Senin (23/11).

Virdika menjelaskan, dari dalam, salah satu yang membuat demokrasi mati jika pemerintah tidak adil.

“Dari dalam pemerintah, pemerintahnya tidak adil, tebang pilih dalam menegakkan hukum, dan hanya berfokus pada kelompoknya saja.

Sedangkan, dari luar pemerintahan, demokrasi mati jika politikus merebut simpatik publik dengan berbagai cara seperti menggunakan politik SARA.

“Biasanya politikus mengupayakan segala cara untuk merebut simpatik publik termasuk menggunakan politik SARA dan demagog,” kata Virdika.

Lebih jauh, Virdi menjelaskan, buku ini juga sebenarnya menjelaskan partai politik yang mempunyai peran sebagai gatekeeper untuk menyaring tokoh atau politikus yang biasa melakukan demagog dan politik SARA ingin bergabung dengan partainya.

“Nah, Anies menghilangkan poin itu. Berkaca dari pilkada 2017, Anies menikmati hasil dari politik SARA. Dan saat ini, ia juga masih identik dengan politik SARA itu,” ujarnya.

“Jadi, Pak Anies mestinya juga berkaca atau melakukan otokritik terhadap dirinya sendiri saat membaca buku itu. Sebab, politik SARA itu sangat berbahaya bagi kohesi sosial masyarakat,” pungkasnya.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  3  =