Channel9.id – Jakarta. Setidaknya ada 31 warga yang meninggal dan puluhan lainnya dilaporkan menghilang setelah banjir besar melanda Afghanistan, Senin (24/7/2023). Negara tetangganya, Pakistan, ada 13 orang yang meninggal karena hujan dan tanah longsor.
Shafiullah Rahimi, juru bicara Kementerian Urusan Penganggulangan Bencana pada pemerintahan Taliban Afghanistan, mengatakan bahwa bencana yang terjadi pada hari Sabtu itu telah menewaskan 31 orang, melukai 74 orang, dan 41 lainnya masih hilang.
Banjir bandang melanda Kabul, Maidan Wardak, dan Ghazni. Ia mengatakan mayoritas korban ada di barat Kabul dan Maidan Wardak. Rahimi menambahkan ada 250 hewan ternak yang juga mati karena bencana tersebut.
Banjir ini telah membuat warga Afghanistan semakin terpuruk. Di bulan April, Badan Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan negara Asia Selatan itu tengah menghadapi tahun kemarau ketiganya, krisis ekonomi selama dua tahun, dan konsekuensi pasca-perang dan bencana alam.
Banjir bandang terbaru terjadi di distrik Jalrez di provinsi Maidan Wardak. Setidaknya 12 orang meninggal dalam tidurnya karena terbawa arus banjir yang kencang. Sekitar 40 warga lainnya dinyatakan hilang setelah ratusan rumah rusak dan hancur. Saat ini tim penyelamat sedang sibuk dalam operasi pencariannya.
Baca juga: Turki Kembali Diterpa Banjir Bandang Tewaskan 17 Orang
Kantor gubernur setempat memberikan pernyataan bahwa ada ratusan kilometer sawah yang juga hancur karena bancana tersebut. Selain itu jalan tol antar Kabul dan Bamiyan pusat juga harus ditutup karena banjir.
Di lain tempat, Pakistan menyatakan ada 13 orang meninggal dan tujuh luka-luka karena hujan lebat dan tanah longsor pada hari Minggu lalu.
Di barat laut provinsi Khyber Pakhtunkhwa, sembilan orang meninggal dalam 48 jam pasca-hujan.
Di daerah Gilgit Baltistan, Skardu, empat keluarga meninggal ketika tanah longsor besar menghantam pemukimannya.
(RAG)