Channel9.id – Jakarta. Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana selama sepekan sejak Rabu (4/12/2024) malam. Penetapan status ini dilakukan akibat banjir, longsor, hingga tanah bergerak yang terjadi di Sukabumi.
“Hari ini, status tanggap darurat bencana telah ditetapkan selama tujuh hari,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dalam konferensi pers di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Rabu malam.
Sebagai langkah lanjut, Pemkab Sukabumi telah menetapkan posko utama di Pendopo Palabuhanratu dan akan segera mendirikan posko-posko di lapangan.
“Pertama kita sudah menetapkan posko utama itu di Pendopo Palabuhanratu. Tetapi tadi kita bicarakan, harus ada posko-posko di lapangan,” ujar Ade.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi per Rabu pukul 23.59 WIB, bencana banjir dan longsor menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua orang hilang.
“Dampak bencana satu meninggal dunia, dua hilang dalam pencarian,” demikian dikutip dari data BPBD Kabupaten Sukabumi, Kamis (5/12/2024).
Bencana tersebut juga menyebabkan 167 KK atau 437 jiwa terdampak, 92 KK atau 238 jiwa mengungsi, dan 140 KK atau 230 jiwa terancam.
Banjir dan longsor itu mengakibatkan 85 rumah rusak ringan, 12 rumah rusak sedang, 1 rumah rusak berat, 395 rumah terendam, 97 rumah terancam, 17 sarana rusak, hingga 34 hektar sawah/lahan rusak.
BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat bencana longsor terjadi di 53 titik, banjir di 30 titik, angin kencang di 15 titik, dan pergerakan tanah 16 titik.
“Total bencana 114, jumlah kecamatan terdampak 29 kecamatan,” tulis BPBD Kabupaten Sukabumi.
Ade juga menyampaikan bahwa beberapa wilayah, terutama di Kecamatan Sagaranten dan Pabuaran, masih sulit dijangkau karena akses jalan terputus.
“Kami masih lost contact dengan daerah-daerah tersebut, namun kami telah menyiapkan tiga jalur alternatif untuk wilayah timur, tengah, dan barat,” ujarnya.
Untuk wilayah timur, jalan terputus di Kecamatan Nyalindung, sementara untuk wilayah barat menuju Pelabuhanratu, meski ada longsor, jalur tersebut sudah dapat dilalui.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan menjelaskan bahwa Dinas Sosial Provinsi Jabar akan memberikan bantuan. Sedangkan dari kemensos RI melalui Sentra Phala Martha akan memberikan bantuan berupa selimut, kasur dan bahan makanan siap saji. Termasuk tenda juga akan disiagakan menunggu titik titik yang memerlukan tenda.
“Kami akan terus melakukan pendataan korban bencana untuk mengetahui secara pasti kebutuhan para pengungsi. Data Pengungsi masih terus kami olah seperti ibu hamil. Balita, bayi dan pengungsi lanjut usia sehingga pemenuhan kebutuhan pengungsi sesuai dengan kondisi,” kata Wawan.
Baca juga: Diguyur Hujan 24 Jam, Banjir Bandang Sukabumi Hanyutkan Mobil-Mobil
HT