Channel9.id-Jakarta. Bank Dunia memperkirakan risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Asia Timur dan Pasifik bakal menghambat upaya penurunan tingkat kemiskinan. Lembaga keuangan internasional itu menyebutkan per April 2019 sekitar tujuh penduduk di negara berkembang pada kawasan Asia Timur dan Pasifik hidup di bawah garis kemiskinan dengan penghasilan sebesar US$ 5,5 per hari.
“Ketika pertumbuhan (ekonomi) melambat, demikian juga tingkat penurunan kemiskinan,” ujar Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Victoria Kwakwa dalam laporan East Asia and Pasific Economic Update, Oktober 2019 Weathering Growing Risk, Kamis, 10 Oktober 2019.
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi
negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik bakal melambat dari 6,3
persen di 2018 menjadi 5,8 persen di 2019. Pada 2020 turun menjadi 5,7 persen
dan 5,6 persen di 2021.
Kwakwa mengatakan perlambatan perekonomian di kawasan Asia Timur dan Pasifik
disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, tensi perang dagang Amerika
Serikat-Cina yang terus memanas yang berdampak kepada ketidakpastian global,
perlambatan perekonomian Amerika, Cina dan Uni Eropa dan kawasan Asia Timur dan
Pasifik masih tergolong rentan terhadap perubahan keuangan global.