Dorong Perekonomian, Menteri Erick Janjikan Bunga Nol Persen untuk Usaha Mikro
Ekbis

Bank Indonesia catat Kenaikan Pertumbuhan Kredit UMKM

Channel9.id-Jakarta. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan pertumbuhan kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sudah melampaui pertumbuhan kredit total per Juni 2021 dibandingkan pada Juni tahun tahun lalu. “Yang menggembirakan, perkembangan kredit terakhir per bulan Juni, kredit UMKM terus menunjukkan sinyal positif. Data terakhir pada triwulan II 2021, pertumbuhan kredit usaha mikro kecil dan menengah sudah melewati pertumbuhan kredit total,” kata dia, Jumat, 23 Juli 2021.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pertumbuhan kredit UMKM sebesar 0,13 persen pada Juni 2020 dengan pertumbuhan kredit secara total sebesar 1,49 persen pada periode yang sama. Sedangkan pada Juni 2021 pertumbuhan kredit usaha mikro kecil dan menengah sebesar 2,35 persen, sedangkan pertumbuhan kredit secara total di angka 0,59 persen.

Dari segmentasinya, perkembangan kredit UMKM paling tinggi di segmen menengah dan kecil, sedangkan pertumbuhan kredit mikro masih terkontraksi.

Destry mengemukakan sektor UMKM yang memiliki pangsa kredit terbesar dan kredit barunya terjadi di sektor perdagangan baik eceran maupun besar, khususnya sektor perdagangan makanan dan minuman. Bank Indonesia juga mencatat adanya peningkatan pencairan kredit baru, yang bahkan sudah melampaui pelunasan kredit. Per Juni 2021, pencairan kredit baru sebanyak Rp72,23 triliun sementara pelunasan kredit Rp60,21 triliun.

Selain itu, Destry mengungkapkan perbaikan kinerja dari UMKM pada tahun 2021. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Mandiri Institute, per April 2021 sekitar 84,8 persen usaha mikro kecil dan menengah sudah beroperasi secara normal dengan 8,1 persen beroperasi secara terbatas, dan 7,2 persen usaha kecil berhenti beroperasi.

Jumlah ini meningkat dibandingkan saat terjadi pandemi sepanjang tahun 2020 di mana hanya 35,2 persen UMKM yang beroperasi secara normal, 34,5 persen beroperasi secara terbatas, dan 30,4 persen di antaranya berhenti beroperasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  1  =