Channel9.id-Suriah. Jutaan warga Suriah yang mengungsi ke negara-negara disekitarnya dikarenakan dampak perang selama 10 tahun saat ini sedang mengalami krisis yang tiada hentinya dari pandemi Covid-19, tingginya angka pengangguran, hyperinflasi, dan besarnya hutang negara.
Hampir sebanyak 5.6 juta pengungsi warga Suriah sudah terdaftar di Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), dan lebih dari 5.3. juta dari mereka telah terintegrasi ke daerah perkotaan dan pedesaan Turki, Lebanon, Mesir, Yordania dan Iraq.
Disaat para warga Suriah sedang menyesuaikan diri di daerah-daerah pengungsian, program dana bantuan telah membantu mereka untuk memprioritaskan kebutuhannya masing-masing dan dapat memutuskan sendiri digunakan untuk apa bantuan tersebut – termasuk membeli makanan, menyewa tempat tinggal, perlengkapan, obat-obatan atau pendidikan.
Baca juga : Pendeta Vatikan Tidak Memberkati Pasangan Gay
Pengungsi Suriah mengatakan mereka sedang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, menurut laporan bulan Desember dari PBB dan Bank Dunia.
Meskipun program dana bantuan telah berlangsung selama bertahun-tahun, besarnya dampak konflik Suriah telah merubah bagaimana agensi bantuan menyelenggarakannya, termasuk bagaimana mereka melacak dan mengukur kebutuhan para pengungsi dan mengirim bantuan khusus untuk mereka yang membutuhkan, termasuk kepada para janda, orang-orang yang sakit, para lansia, para difabel dan kelompok minoritas.
Dari database PBB yang membantu mengklasifikasi dan menargetkan kelompok yang membutuhkan bantuan khusus sampai pembaruan biometrik dan sistem perbankan lainnya yang memungkinkan para pengungsi mengakses dana bantuan hanya dengan mengescan matanya, inovasi-inovasi semacam ini sangat membantu mempermudah proses penyaluran bantuan.
“Kita tidak dapat menyia-nyiakan waktu yang ada,” ujar Alex tyler, penasihat penghubung di Biro Regional Timur Tengah dan Afrika Utara untuk UNHCR.
“Saya rasa semua sistem penargetan, biometrik dan perbankan membantu kami menjadi seefisien mungkin,” tambahnya.
Efisiensi saat ini sungguh sangat penting disaat pandemi virus corona telah memperburuk kondisi ekonomi disana dan membuat situasi warga Suriah makin sulit.
(RAG)