Kasus Covid-19 Naik, Ahli Desak Pemerintah Jepang Lebih Tegas
Internasional

Kasus Covid-19 Naik, Ahli Desak Pemerintah Jepang Lebih Tegas

Channel9.id-Jakarta. Dua orang yang pergi ke Tokyo untuk mengikuti ajang Olimpiade Tokyo harus dilarikan ke rumah sakit setelah terinfeksi Covid-19, ujar juru bicara Olimpiade  para hari Kamis (28/7/2021). Kejadian ini terjadi ditengah-tengah kekhawatiran masyarakat kalau Olimpiade akan memperburuk situasi pandemi.

Kedua orang tersebut tidak mengalami gejala yang serius dan orang ketiga yang juga dirawat sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit, ujar Masa Takaya, juru bicara Olimpiade.

Baca juga: Dukungan ke PM Suga Menurun, Warga Jepang Resah dengan Olimpiade

Saat ini Tokyo sedang dipenuhi oleh para atlit dan timnya yang datang dari luar negeri untuk bertanding di acara olahraga terbesar di dunia, Olimpiade. Selama berlangsungnya Olimpiade, mereka akan selalu di tes Covid-19.

Saat ini ibu kota Jepang tersebut sedang dalam situasi darurat Covid-19 dikarenakan angka kasusnya yang masih terbilang tinggi.

Pihak panitia menolak untuk memberikan rincian detil mengenai ketiga pasien tersebut karena masalah privasi. Mereka juga mengumumkan ada 24 kasus Covid-19 baru di orang-orang yang berkaitan dengan Olimpiade, termasuk tiga atlit, pada hari Kamis. Laporan tersebut membuat total kasus Covid-19 Olimpiade menjadi 193 sejak tanggal 1 Juli.

Berita ini dikabarkan disaat penasihat kesehatan terkemuka Jepang mendesak pemerintah untuk memberikan pesan yang tegas dan jelas mengenai besarnya resiko dari pandemi.

Tokyo melaporkan ada 3,177 kasus baru pada hari Rabu. Untuk Jepang sendiri tercatat ada 9,570 kasus baru menurut data dari kemenkesnya.

“Krisis terbesar saat ini yaitu publik tidak merasakan adanya bahaya yang mengintai mereka,” ujar penasihat kesehatan Shigeru Omi di meja parlemen. “Kasus di Tokyo sudah melebihi angka 3,000 dan pengumuman ini mungkin bisa memberikan dampak ke publik. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan ini, saya ingin pemerintah untuk memberikan pesan yang tegas dan jelas,” tambahnya.

Omi mengatakan vaksin dapat membantu Jepang menghadapi pandemi, namun masih banyak faktor yang berisiko memperburuk situasi pandemi, termasuk adanya varian Delta yang mudah menular, kurang ketatnya protokol kesehatan, dan juga Olimpiade.

Hanya 26.5% warga Jepang yang sudah divaksin penuh dan stok vaksin di Jepang saat ini sedang menipis. Menurut sebuah data, lebih dari 60% kasur rumah sakit di Tokyo sudah diisi oleh para pasien Covid-19.

Kenaikan angka kasus ini juga memberikan dampak buruk terhadap citra PM Yoshihidr Suga yang akan menghadapi pemilu dalam waktu dekat ini. Dalam sebuah survey, dukungannya merosot jauh semenjak ia mulai menjabat September lalu.

Banyak masyarakat Jepang yang khawatir dengan diadakannya Olimpiade, situasi pandemi akan memburuk karena banyaknya orang luar negeri yang masuk ke Jepang. Selain itu para ahli juga mengatakan kalau diadakannya acara besar seperti Olimpiade malah akan membingungkan masyarakat dengan peraturan untuk dirumah saja.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  1  =