Channel9.id-Jakarta. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, mengatakan DKI Jakarta dinilai paling siap melakukan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dari beberapa indikator yang digunakan. Indikator yang digunakan untuk menilai suatu wilayah bisa dilakukan penyesuaian PSBB antara lain tingkat pertumbuhan virus, tingkat kesiapan sistem kesehatan publik, dan kapasitas tes.
Berdasarkan sistem yang dibuat Bappenas bersama ahli epidemiologi dan merujuk ketentuan yang disyaratkan WHO, yaitu tingkat penyebaran virus diukur dari angka reproduksi efektif (Rt) virus yang harus di bawah 1,0. Rt di atas 1,0 menunjukkan adanya pertumbuhan kasus Covid-19 dan Rt kurang dari 1,0 menandakan terjadinya penurunan kasus.
Berdasarkan data yang dihimpun Bappenas per tanggal 18 Mei 2020, tingkat reproduksi kasus efektif (Rt) secara nasional masih di atas 1,0 dan hanya DKI Jakarta juga Jawa Barat yang Rt-nya sedikit di bawah 1,0. Akan tetapi wilayah DKI masih harus mempertahankan Rt di bawah 1,0 selama 14 hari ke depan sejak tanggal 18 Mei 2020 sebagai ketentuan yang dipersyaratkan oleh WHO untuk pelonggaran PSBB.
Meskipun Suharso memberikan catatan Rt kurang dari 1,0 pada Provinsi Jawa Barat tidak bisa merepresentasikan wilayah itu sepenuhnya. Beberapa wilayah seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan lainnya masih menunjukkan Rt di atas 1,0.
Sedangkan untuk kesiapan sistem kesehatan Jakarta dinilai paling siap dibanding wilayah lainnya. Kesiapan sistem kesehatan dinilai dari banyaknya jumlah tempat tidur dan ruang IGD di rumah sakit yang tersedia untuk merawat pasien Covid-19 jika terjadi lonjakan kasus di masa pelonggaran PSBB.
Selain itu Jakarta juga sudah memenuhi ketentuan ideal dalam pemeriksaan Covid-19 yaitu sebanyak 1000 tes terhadap satu juta penduduk. Saat DKI Jakarta sudah melakukan 5.500 tes per satu juta penduduk, walaupun secara nasional Indonesia masih jauh dari angka ideal tersebut.
Berdasarkan diagram kesiapan pelonggaran PSBB yang dibuat Bappenas, DKI Jakarta hampir memasuki kategori tingkat pertumbuhan virus rendah. Sedangkan Ttngkat kapasitas kesehatan sedang jika dilihat nilai median dari data yang dihimpun per tanggal 18 Mei 2020.