Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam masa kepemimpinannya fokus dalam pembangunan infrastruktur. Hanya saja, dalam proses pembangunannya, disarankan untuk juga memperhatikan ramah terhadap perempuan.
Deputi Direktur untuk Kesetaraan Gender, Inklusi Sosial, dan Keterlibatan Masyarakat Sipil di Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), Jan Edward mengatakan, saat ini perempuan memiliki potensi risiko lebih besar karena kemiskinan, isolasi, tigkat pendidikan rendah dan layanan dasar yang tidak memadai.
“Misal saja perjalanan saat malam hari atau saat pergi ke sekolah, ke pasar, atau ke tempat kerja risiko pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan sering kali muncul, tidak hanya di perkotaan tapi juga di pedesaan. Untuk itu pembangunan infrastruktur memiliki peran yang penting demi menciptakan ruang aman bagi mereka,” kata Edward di Gedung Sekretariat Negara, Kamis, 22 November 2018.
Dengan peningkatan infrastruktur yang ramah terhadap perempuan dan anak perempuan ini, menurut Edward secara jangka panjang akan meningkatkan kemajuan ekonomi bagi perempuan itu dan anak perempuan sendiri menjadi SDM yang berkualitas.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan Internasional, Siti Ruhaini Dzuhayatin mengatakan, memang belum semua wilayah Indonesia memadai mengenai infrastruktur ini.
Terlebih yang ramah terhadap perempuan dan anak perempuan. Dia mencontohkan paling banyak di pedesaan. Seperti minimnya penerangan jalan mampu meningkatkan resiko perempuan dan anak perempuan terhadap pelecahan dan kekerasan.
“Kita juga pernah temukan misalnya ada perempuan penyandang disabilitas dia terpaksa merangkak untuk pergi ke pasar atau kemana saja, karena kondisi jalannya tidak memungkinkan untuk dialalui kursi roda,” ujar dia.
Meski begitu, pemerintah saat ini tengah berupaya menyelesaikan hal ini. Melalui dana desa yang setiap tahun terus meningkat, terbukti telah memperbaiki layanan infrastruktur di pedesaan tersebut.
“Pada akhirnya itu berdampak kepada akses perempuan dan disabilitas yang lebih baik,” pungkasnya.