Channel9.id-Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melakukan pertemuan dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-Beom, di Jakarta, Senin (08/06). Dalam pertemuan tersebut, keduanya melakukan diskusi terkait keberhasilan Korea Selatan dalam melaksanakan Pemilu.
“Kita tadi berdiskusi, mendapat masukan dari Bapak Dubes mengenai pelaksanaan Pemilu Legislatif Nasional di Korea Selatan, yang telah terlaksana pada tanggal 15 April lalu. Tapi tahapan-tahapannya sudah dimulai dari Januari, Februari, Maret,” kata Tito saat memberikan konferensi pers usai pertemuan tersebut.
Keduanya juga berdiskusi terkait partisipasi masyarakat yang justru meningkat dalam Pemilu di Korea, tentu pelaksanaannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Sangat menarik, karena semenjak tahun 1992 angka partisipasi tertinggi yaitu 96,6 persen, di tahun lalu 58 persen, jadi tertinggi semenjak tahun 1992, itu menarik sekali dan kemudian berlangsung juga aman tanpa ada ledakan kasus covid,” tutur Tito.
Belajar dari kesuksesan pelaksanaan pemilu di Korea Selatan itulah, sambungnya, pihaknya bertukar pikiran terkait jalannya Pemilu dan pengamanan, serta protokol kesehatan ketat yang diterapkan.
“Belajar dari Korea Selatan inilah tadi kami mengundang duta besar Korea Selatan, beliau banyak memberikan masukan diantaranya dukungan publik yang sangat tinggi untuk melihat mendapatkan pemerintahan yang efektif dalam rangka menghadapi diantaranya permasalahan covid-19 itu,”jelas Tito.
“Juga protokol-protokol kesehatan yang dilakukan, termasuk bagaimana perlakuan terhadap hak pilih yang positif, hak pilih mereka yang sedang di karantina dan kemudian ada hak pilih untuk para pemilih umum, bagaimana penggunaan alat protektif, kemudian jenis-jenis proteksi apa yang dipakai pada saat pemilihan umumnya, dan lain sebagainya,” sambungnya.
Sementara itu, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-Beom dalam konferensi pers nya mengatakan, Korea Selatan Menjadi salah satu negara yang berhasil dalam Pemilu legislatif. Ia pun berharap kesuksesan itu terulang pada pelaksanaan Pilkada Serentak yang akan digelar di Indonesia pada 9 Desember 2020.
“Pada hari ini saya menyampaikan beberapa poin dari pengalaman kami yang telah sukses menyelenggarakan Pileg pada tanggal 15 April lalu di Korea Selatan, dan Korea Selatan menjadi satu-satunya negara di seluruh dunia yang telah berhasil menyelenggrakan Pemilu nationwide dan tanpa terjadi satu orang pun yang terkonfirmasi Covid-19 selama pileg kemarin, dan Pileg kemarin di laksanakan ditengah pandemi covid-19. Pada hari ini juga saya juga menyampaikan harapan kami agar Pilkada yang akan diselenggarkan di Indonesia tanggal 9 Desember nanti dapat berlangsung secara sukses, aman dan juga dengan partisipasi yang sangat tinggi,” kata Kim Chang-Beom.
Ditegaskannya kembali, kesuksesan tersebut selain ditopang oleh protokol kesehatan yang ketat, juga karena kepercayaan publik lewat partisipasi masyarakat yang tinggi. Tak hanya itu, aksi sodaritas dan kolaborasi untuk saling menjaga diri, melakukan protokol kesehatan, dan dukungan semua pihak juga dibutuhkan untuk keberhasilan Pemilu.
“Dan salah satu poin penting dari pembelajaran yang kami dapat peroleh dari Pileg April kemarin di Korea Selatan adalah kami bisa menyukseskan Pileg kemarin, karena pertama tingginya partisipasi masyarakat sendiri, dan juga semua ikut ambil bagian untuk menjaga keamanan satu sama lain,” ujar Kim Chang-Beom.
“Juga bisa melaksanakan hak berpolitik masing-masing karena berkat dari solidaritas semua orang tentunya dari termasuk media, social society, dan kerjasama ini sebuah bentuk solidaritas yang penting untuk menyukseskan Pileg secara efektif dan aman. Ke depannya bagi Indonesia tentu perlu sebuah keyakinan dan kepercayaan dan juga kerjasama bersama gotong-royong untuk menunjukkan sebuah mode baru, sebuah mode sukses Pilkada dan Pemilu kepada dunia,” pungkasnya.