Channel9.id – Jakarta. Sisyphus, salah satu tokoh dari mitologi Yunani, kembali menjadi simbol kehidupan modern setelah trend kembali di media sosial, Jumat (18/8/2023). Berbagai video dan gambar lelucon (meme) menggambarkan berbagai hal yang dilakukan secara berulang-ulang dengan potret sisyphus.
Sisyphus sendiri adalah seorang raja dalam mitologi Yunani. Dewa-dewa menghukumnya di Tartarus untuk mendorong batu raksasa ke atas gunung tinggi. Namun pada saat batu tersebut sampai keatas, batu itu akan menggelinding kembali ke posisi awal yang membuat dirinya harus mengulang kembali dari awal. Hal tersebut merupakan hukuman untuk Sishypus karena kelicikannya yang membuat para dewa murka.
Di media sosial, tokoh mitologi ini kembali menjadi trending topik melalui postingan video pendek atau meme. Dilansir dari national geographic, figur mitologi ini menjadi trend setelah pengguna @awakenatlas menggungah renungan filosofisnya terhadap mitos ini di Tiktok.
“Menggulingkan batu ke atas bukit setiap hari bukanlah hukuman, itu adalah sebuah hadiah,” tulisnya.
Salah satu elemen yang tidak bisa lepas dari konten Sisyphus adalah soundtrack dari Me and the Birds oleh Duster. Kemudian, konten video atau gambar meme Sisyphus ini akan menampilkan suatu hal yang dilakukan secara terus menerus namun gagal di tengah jalan.
Banyak pengguna media sosial yang menikmati ini dan menemukan keterhubungan antara meme tersebut dengan kehidupan sehari-harinya. Kebanyakan dari mereka merasa kehidupan saat ini berat, membosankan dan tampaknya sia-sia, seperti hukuman terhadap Sisyphus.
Menghadapi konidisi ini filsafat eksistensialisme menawarkan sebuah jawaban. Filsuf Eksistensalisme sendiri berasal dari Prancis dan dikemukakan oleh Albert Camus. Salah satu konsep Camus adalah absurditas kehidupan yang menggunakan Sishypus sebagai perumpamaannya.
Baca juga: Pamali : Dusun Pocong, Film Adaptasi Video Gim Lokal Terbaru
Camus, dalam buku “The Myth of Sisyphus”, menyebutkan bahwa menggali pertanyaan arti kehidupan manusia di dunia itu tidak ada artinya. Sehingga dengan menerima ketidakberartian hidup dan merangkul segala absurditasnya, “Sisyphus” dapat menemukan kebahagiaan dalam keberadaannya.
FB
