Berpuasa Juga Punya Manfaat Bagi Kesehatan Jiwa, lo!
Lifestyle & Sport

Berpuasa Juga Punya Manfaat Bagi Kesehatan Jiwa, lo!

Channel9.id-Jakarta. Berpuasa, seperti di bulan Ramadan, telah terbukti membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Kegiatan ini mampu mendetoksifikasi tubuh dari racun penyebab penyakit. Tak ayal bila berpuasa bisa mengurangi risiko terkena beberapa penyakit.

Namun, selain itu, tahukah Kamu bahwa berpuasa juga bermanfaat bagi kesehatan jiwa atau psikologis? Perlu Kamu ketahui, beberapa penelitian telah membuktikan hal ini. Satu penelitian menyebutkan, selain meningkatkan sel darah merah-putih dan menurunkan kolesterol, berpuasa bermanfaat bagi kesehatan psikologis. Apa sajakah itu? Untuk ketahui lebih lanjut, simak ulasan berikut ini.

1. Meningkatkan kualitas tidur
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pembatasan makan, seperti pada jeda 8 – 12 jam ketika puasa, bisa memperkuat siklus jam biologis seseorang atau dikenal sebagai jam tidur.

Psychology Today menyebutkan ketika jam biologis itu diperkuat dan tersinkronisasi, maka akan berpengaruh dominan pada kemudahan dan kualitas tidur seseorang. Dengan membaiknya kualitas tidur, hal ini bisa membikin tubuh lebih segar dan kesehatan juga terjaga.

2. Mood lebih baik
Berpuasa bisa membikin mood atau suasana hati jadi positif, lo. Pasalnya, ketika berpuasa, tubuh memproduksi melepaskan sejumlah besar sekelompok hormon untuk menanggapi stres, termasuk hormon adrenalin, norepinefrin, dan dopamin.

Studi lain juga menyebutkan adanya peningkatan produksi hormon opioid endogen dan hormon endorfin, yang memicu rasa bahagia dan bisa menekan efek negatif stres. Produksi hormon-hormon itulah yang akan membikin Kamu lebih tenang serta lebih santai.

3. Lebih kebal terhadap terhadap stres dan rasa cemas
Selain itu, berpuasa juga bisa mengurangi stres dan cemas. Michael Mosley, melalui bukunya The Fast Diet, menjelaskan bahwa puasa bisa menyebabkan pelepasan produksi protein ke otak yakni BDNF (Brain-derived neurotrophic factor). Produksi protein ini punya efek yang mirip dengan efek obat-obatan antidepresan, sehingga tingkat kecemasan, stres, dan depresi ringan bisa menurun.

Puasa yang ia maksud yaitu puasa yang hanya makan dalam waktu tertentu seperti puasa Ramadan.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  73  =  78