Hot Topic

BGN Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Tetap Jalan selama Ramadan

Channel9.id – Jakarta. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap dilaksanakan selama bulan Ramadan. Menu yang disajikan selama bulan Ramadan akan berbeda, namun tetap memperhatikan kebutuhan gizi anak.

“Jadi, bentuk makanannya tidak masakan segar, tetapi kami akan siapkan makanan-makanan yang bergizi yang memang pantang juga untuk berbuka. Contohnya, susu, kemudian ada kurma, ada buah,” kata Dadan kepada wartawan di Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Selain itu, lanjutnya, skema pembagian MBG juga akan berbeda saat bulan Ramadan. Ia mengatakan, makanan MBG akan diberikan pada anak untuk dibawa pulang sebagai menu buka puasa.

Sementara di pesantren, makanan akan langsung disajikan saat berbuka puasa.

“Jadi program makan bergizi akan tetap berlangsung selama puasa bagi mereka yang di pesantren, itu kan support layanannya ada di pesantren. Jadi saat buka, makanannya disajikan pada saat buka. Tapi bagi yang dikirim ke sekolah, makanannya dibawa pada saat pulang sekolah,” ujarnya.

Adapun program MBG, kata Dadan, menargetkan 82,9 juta orang yang dilayani melalui 30 ribu satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Sampai sekarang baru ada 244 satuan pelayanan yang tersebar di 33 provinsi. Pada saat kami launching itu baru 190 di 26 provinsi, hari ini sudah di 33 provinsi,” ungkapnya.

“Alhamdulillah sudah berjalan, sebagian besar lancar, tetapi tentu saja kami sangat membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk dari BPOM, karena BPOM bisa memitigasi, kemudian mengevaluasi mulai dari aspek higienis sampai dari aspek keamanan pangan,” lanjutnya.

Selain menyehatkan, program MBG diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian di daerah-daerah, karena setiap satuan pelayanan akan mengolah uang sekitar Rp8-10 miliar per tahun.

Ia merinci bahwa sekitar 85 persen uang itu digunakan untuk membeli bahan baku yang berasal dari pertanian, dan 10,5 persen untuk membayar SPPG yang mungkin semula para ibu yang menganggur.

“Jadi ini efek ekonominya akan sangat besar sekali. Dan karena ini kegiatan yang sangat besar, yang berlangsung setiap hari, memang kemudian butuh keterlibatan semua pihak,” ucapnya.

Baca juga: Ketum PBNU dan Kepala BGN Akan Teken MoU soal MBG 31 Januari

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  78  =  86