Channel9.id-Jakarta. Survei pemantauan harga oleh Bank Indonesia (BI), menunjukkan, sampai minggu ketiga Juli, inflasi diduga akan sebesar 0,2% month to month. “Kalau year on year sebesar 3,2 persen,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (19/7).
BI mencatat beberapa komoditas penyumbang inflasi seperti cabai merah, cabai rawit, dan emas perhiasan. Di sisi lain, terdapat komoditas yang menyumbang deflasi karena mengalami penurunan harga. Misalnya tarif angkutan antarkota, bawang merah, dan daging ayam ras.
“Insya Allah, sampai akhir tahun 2019 nanti, inflasi akan di bawah 3,5 persen, di bawah titik tengah sasaran,” ujar Perry.
BI sebelumnya merilis, pada Juni 2019, Inflasi tetap terjaga pada level yang rendah dan stabil. Inflasi Indeks Harga Konsumen Juni 2019 tercatat 0,55% (mtm) atau 3,28% (yoy), sedikit menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,68% (mtm) atau 3,32% (yoy).
Inflasi inti tetap terkendali didukung konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya. Inflasi kelompok administered prices mencatat deflasi, seiring dampak positif penyesuaian tarif angkutan udara. Inflasi kelompok volatile food tetap terjaga sejalan dengan berakhirnya pola musiman terkait bulan Ramadan dan Idulfitri.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi tetap rendah dan stabil, termasuk dalam mengantisipasi musim kemarau yang lebih awal dan panjang. Inflasi 2019 diprakirakan berada di bawah titik tengah kisaran sasarannya 3,5±1%.