Channel9.id-Amerika. Amerika Serikat dan Cina telah sepakat untuk mengadakan pertemuan virtual antara kedua presiden mereka di tahun ini, ungkap pejabat administrasi AS setelah kedua pejabat mereka mengadakan diskusi penting di hari Rabu yang membahas kalau mereka harus meningkatkan komunikasi mereka, Kamis (7/10/2021).
Pertemuan tertutup mereka di hotel bandara Zurich di Swiss antara penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dengan diplomat Cina Yang Jiechi merupakan pertemuan tatap muka mereka yang pertama sejak pertemuan pertama memanas kedua negara di Alaska pada bulan Maret.
Baca juga: Amerika dan Cina Sepakat Untuk Mematuhi Perjanjian Taiwan
Pejabat administrasi AS itu menjelaskan kalau pertemuan itu merupakan pertemuan berkelanjutan AS-Cina setelah Biden dan Xi Jinping melakukan panggilan telpon pada tanggal 9 September.
Pihak Gedung Putih menyebutkan kalau Sullivan membahas isu penting seperti aktivitas Cina di Laut Cina Selatan dan juga perihal sikap Cina terhadap Hong Kong, Xinjiang, dan Taiwan.
Walaupun isu yang dibahas cukup sensitif, AS menyebutkan kalau diskusi yang berlangsung selama enam jam itu berlangsung dengan konstruktif dan santai.
“Dari percakapan kami hari ini, kami sepakat untuk mengadakan pertemuan bilateral virtual di akhir tahun ini,” ungkap seorang pejabat AS kepada para reporter.
Saat ditanya mengenai rincian lebih lanjut, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menyebutkan: “Kami masih dalam proses merancang bagaimana pertemuan nanti akan dilaksanakan, kapan waktunya dan tentu detil-detil penting yang saat ini masih belum kita ketahui saat ini,” ujarnya.
Spekulasi awal saat ini yaitu kedua pemimpin negara adidaya tersebut akan bertemu secara langsung pada KTT G20 di Italia di bulan Oktober nanti, namun Xi sampai saat ini belum pernah meninggalkan Cina sejak pandemi awal tahun lalu.
“Percakapan ini secara umum lebih berarti dan substansif daripada pertemuan-pertemuan non-presiden lainnya,” ujarnya dan menambahkan kalau diskusi semacam ini dapat menjadi contoh kepada diskusi-diskusi mendatang lainnya.
Namun, ia menyebutkan kalau pertemuan ini bukan berarti hubungan kedua negara sudah mencair.
“Apa yang ingin kita capai adalah situasi yang stabil antara Amerika Serikat dan Cina dimana kita dapat berkompetisi dengan ketat, sehat dan bertanggung jawab,” pungkasnya.
Kementerian Luar Negeri Cina dalam pernyataannya menyebutkan kalau Yang mengatakan kepada Sullivan kalau bentrokan antar kedua negara dapat merusak kedua negara dan dunia.
“Kedua pihak setuju untuk mengambil sikap dalam memperkuat komunikasi strategis, mengelola perbedaan kami dengan bertanggung jawab, dan menghindari konflik dan konfrontasi antar kedua negara,” ungkap pernyataan kemenlu Cina.
(RAG)