Channel9.id-Amerika Serikat. Presiden Joe Biden menuduh mantan Presiden AS Donald Trump telah menyebarkan serangkaian kebohongan untuk merusak demokrasi Amerika Serikat dalam pidato mengenang setahun insiden serangan Gedung Capitol oleh para pendukung Trump yang mencoba untuk menggagalkan kemenangan Biden, Jumat (7/1/2022).
Berbicara di gedung berkubah putih yang diserang oleh pengunjuk rasa setahun lalu, Biden menuturkan kalau tuduhan palsu Trump yang menyatakan pemilu sudah dicurangi dapat mengurangi supremasi hukum dan mengancam pemilu-pemilu di masa depan nanti.
“Seorang mantan presiden Amerika Serikat telah menciptakan dan menyebarkan beragam kebohongan mengenai pemilu 2020. Ia melakukan itu semua karena ia lebih menghargai kekuatan daripada prinsip. Ia tak bisa menerima kalau ia sudah kalah,” ujar Biden.
Baca juga: Bahas Perdamaian, Utusan Amerika Serikat Akan Berkunjung ke Ethiopia
Dalam pidatonya yang berlangsung selama 25 menit, ia sama sekali tak menyebut nama pendahulunya. Setelah memberikan pidato, ia mengatakan kepada para wartawan kalau ia mencoba fokus terhadap isu ancaman sistem politik AS daripada ke Trump itu sendiri.
Trump kemudian mengeluarkan tiga pernyataan beberapa jam setelah pidato Biden disampaikan, menuduh kalau penerusnya itu ingin memecah belah negara dan kembali menuturkan tuduhan-tuduhan palsunya ke Biden.
Kelakar Trump selama beberapa tahun ke belakang, seperti saat masih menjabat sebagai presiden AS, sangat mencengangkan. Tak seperti mantan-mantan Presiden AS lainnya, sikap Trump saat kalah benar-benar tak habis pikir. Ia menolak hasil resmi pemilu 2020 dan mendesak rekannya dari partai Republik untuk membalikkan hasil pemilu tersebut, entah bagaimana caranya, dan usahanya pun berakhir nihil.
(RAG)
