Channel9.id-Jakarta. Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan dukungannya terhadap status quo yang sudah disetujui sejak lama dan resmi untuk kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Pernyataan ini diungkapkan pada pertemuannya dengan Raja Yordania Abdullah II di Gedung Putih, Jumat (3/2).
Dalam sesi makan siang tertutupnya dengan raja dan putra mahkota Yordania, Pangeran Hussein, pada hari Kamis lalu, Biden menyebutkan kalau tensi kian menegang di kompleks yang kerap menjadi pusat konflik warga Israel-Palestina. Biden menegaskan perlunya ada tindakan tegas untuk mempertahankan status quo kompleks Masjid Al-Aqsa.
Baca juga: Joe Biden Tiba di Bali Hadiri KTT G20
Dalam status quo kompleks Masjid Al-Aqsa, yang sudah disetujui Israel-Palestina sejak lama, disebutkan bahwa hanya warga Muslim saja yang boleh beribadah di kompleks tersebut dan warga non-Muslim dipersilahkan untuk berkunjung namun dilarang untuk beribadah.
Belakangan ini, beberapa kelompok Yahudi, yang sebagian besar adalah nasionalis Israel, kerap memprovokasi warga Palestina dengan terang-terangan beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Pada awal tahun 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, juga menimbulkan kontroversi yang membuat dirinya dikecam warga internasional. Disebabkan kehadirannya itu dikhawatirkan akan merubah status quo, dan juga mengundang warga nasionalis Israel untuk ikut memprovokasi.
Dalam pernyataannya Biden menegaskan “Saya mengakui peran krusial Yordania sebagai pengurus tempat-tempat suci kaum Muslimin di Yerusalem,” ujarnya, dan menekankan kalau AS dan Kerajaan Hashemite.
Yordania, melalui Departemen Wakafnya, mempunyai otoritas khusus untuk merawat dan mengurus tempat-tempat suci di Yerusalem.