Ekbis

Bikin Terharu, Perjuangan Anak Pedagang Es Doger yang Lolos CPNS 2018

Namun, cita-cita menjadi CPNS bersama sang istri tidak sepenuhnya terwujud. Bukan karena sang istri tidak lulus tes, tetapi saat kehamilannya menginjak usia tujuh bulan, istri Oki mengalami pendarahan hebat.

Istri serta anak pertama Oki, dipanggil Sang Khalik. Saat-saat sulit itu pun menghadang Oki. Ia merasa putus asa dan mengurung diri di kamar hingga beberapa bulan.

“Tidak melakukan apa-apa, saya seperti kehilangan arah,” imbuhnya singkat.

Namun sebagai umat Allah, Oki tak ingin tenggelam dalam emosi jiwanya. Ia lebih berserah kepada kehendak-Nya. Sampai suatu ketika, Oki membaca ayat suci Al-Qur’an dari surat Al-Insyiroh. Dalam surat itu, ada ayat yang tertulis, “Setelah ada kesulitan, pasti ada kemudahan.” Sejak itulah maka semangat Oki untuk menjadi PNS kembali bangkit setelah meyakini firman dari Sang Maha Kuasa itu.

Bersamaan dengan waktu pendaftaran CPNS, Oki juga mendaftar S-2 Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI). Dua bulan sebelum tes, ia indekos di Depok untuk latihan soal SIMAK UI sekaligus latihan soal CPNS. Alhamdulillah dua-duanya lulus. Namun karena CPNS belum boleh kuliah dulu selama satu tahun, Oki mengajukan penundaan kuliah ke UI.

Namun kelulusan Oki sebagai CPNS tidak semulus yang dibayangkan. Langkah demi langkah ia lalui untuk mengejar cita-cita ibu serta almarhumah istrinya.

Sebelum ujian CPNS dimulai, ia banyak membantu orang dan memberikan sumbangan. Ia juga menyempatkan diri mampir ke suatu masjid untuk melaksanakan salat Dhuha. Di masjid tersebut, ia menyumbangkan satu-satunya lembaran uang yang ada di dompetnya.

“Saya tidak tahu kalau habis bensin atau ada sesuatu di jalan, pokoknya saya masukin semua,” ungkapnya.

Ternyata, saat pengumuman Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), namanya tidak tercantum. Putus asa sempat menghampiri Oki kembali.

“Kenapa sudah sedekah dan segala macam, masih tidak lulus,” ujarnya, yang menceritakan bahwa ia sempat mengeluh.

Ia mendapat nilai 140 pada Tes Karakteristik Pribadi (TKP) yang seharusnya 143. Sedangkan TIU skornya 90, dan TWK 115, sehingga nilai kumulatifnya 345. Adapun passing grade adalah TWK 75, TIU 80, dan TKP 143.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  4  =