Bisnis Metaverse Diprediksi Bakal Berakhir di 2025
Techno

Bisnis Metaverse Diprediksi Bakal Berakhir di 2025

Channel9.id-Jakarta. Meski baru hadir belum lama ini, metaverse yang digadang Meta dianggap gagal. Register mengatakan bahwa Canalys, yakni perusahaan analis pasar teknologi global, telah membuktikan tampaknya tak ada yang benar-benar menginginkan metaverse.

“Apakah metaverse teknologi digital berikutnya atau ‘lubang uang yang sangat besar’ (red-kerugian)?” ujar kepala analis di Canalys Matthew Ball saat di acara Channel Forum, Barcelona.

“Puluhan miliar dolar telah diinvestasikan, biaya dan penundaan untuk kemajuan Meta sendiri merupakan barometer.”

Ball menunjukkan bahwa dunia saat ini memasuki fase ekonomi yang lebih sulit. Selain itu, sejumlah rumah tangga sedang berjuang dalam menghadapi persoalan finansial. “Kita berada dalam krisis hidup, orang-orang sedang berjuang di dunia nyata supaya di dunia maya bisa berinvestasi di properti, barang, dan NFT lainnya,” tambahnya.

Ball sendiri percaya bahwa game punya potensi untuk berkembang pesat. Ia juga percaya, potensi yang sama mungkin dimiliki oleh platform hiburan yang menargetkan orang dewasa. Namun, ia sangsi nasib serupa tak berlaku untuk sektor bisnis.

Microsoft, Meta, Google, Nvidia, Apple, Autodesk, dan berbagai perusahaan teknologi lainnya telah berinvestasi untuk metaverse. Konsultan di McKinsey mengatakan $177 miliar telah diinvestasikan di metaverse sejak 2021. Pasar metaverse diproyeksikan bisa bernilai hingga $5 triliun pada tahun 2030. Bahkan, Citi memproyeksikan pasar metaverse bernilai antara $8 triliun-$13 triliun pada 2030.

Gartner memproyeksikan bahwa pada tahun 2026, seperempat dunia akan menghabiskan setidaknya satu jam sehari di metaverse untuk berbelanja, bekerja, bersosialisasi, atau belajar. Selain itu, diproyeksikan juga bahwa 30 persen organisasi di dunia punya produk atau layanan yang siap untuk merambah ke digital.

“Perusahaan bakal punya kemampuan untuk memperluas dan meningkatkan model bisnis mereka, dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni dengan beralih dari bisnis digital ke bisnis metaverse,” tutur analis Marty Resnick.

Meski begitu, Resnick mengingatkan bahwa “masih terlalu dini untuk mengetahui investasi mana yang akan bertahan dalam jangka panjang.” Namun, ia mengatakan bahwa manajer produk perusahaan harus meliuangkan waktu untuk belajar, mengeksplorasi, dan mempersiapkan metaverse.

Sementara itu, Ball memproyeksikan sebagian besar proyek di metaverse akan berakhir pada 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  2  =