Channel9.id – Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh rumah sakit pemerintah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah kembali beroperasi pascabencana banjir dan longsor. Penguatan layanan dilakukan dengan penambahan tenaga kesehatan guna menjaga akses layanan medis bagi masyarakat terdampak.
Menurut BNPB, terdapat 23 rumah sakit pemerintah di Aceh dan seluruhnya sudah beroperasi meski pembersihan masih berlangsung di RSUD Aceh Tamiang akibat sisa material banjir. Perbaikan dan penggantian peralatan kesehatan yang terdampak dilakukan secara bertahap dengan melibatkan TNI, Polri, dan relawan.
“Dari sisi pelayanan kesehatan, seluruh rumah sakit pemerintah di Aceh telah beroperasi,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Abdul menyampaikan satu rumah sakit di Aceh Tamiang masih fokus pada pembersihan ruang rawat inap lantai satu serta penggantian alat kesehatan yang rusak. Proses tersebut dilakukan agar layanan dapat kembali optimal bagi pasien.
“Satu rumah sakit di Aceh Tamiang masih melakukan pembersihan ruang rawat inap lantai satu, serta penggantian alat kesehatan yang rusak,” ujar Abdul.
Di tingkat layanan primer, BNPB mencatat 288 puskesmas di Aceh telah beroperasi, sementara 19 puskesmas belum dapat berfungsi dan 30 puskesmas masuk kategori rusak berat. Upaya pemulihan terus dilakukan agar layanan kesehatan dasar kembali menjangkau seluruh wilayah.
Untuk Sumatera Utara, seluruh 35 rumah sakit pemerintah telah beroperasi dengan dukungan 325 puskesmas yang aktif. Sebanyak 36 puskesmas sebelumnya sempat masuk kategori rusak berat dan kini dalam tahap pemulihan.
Di Sumatera Barat, BNPB memastikan 29 rumah sakit pemerintah telah beroperasi penuh dengan dukungan 233 puskesmas yang juga berfungsi. Dua puskesmas yang sempat mengalami kerusakan berat telah ditangani agar layanan tetap berjalan.
BNPB menyatakan Kementerian Kesehatan secara rutin menyalurkan alat kesehatan, obat-obatan, logistik medis, serta tenaga kesehatan ke wilayah terdampak bencana. Langkah ini dilakukan untuk memastikan layanan kesehatan tetap tersedia, terutama di daerah dengan akses darat yang masih terbatas.
“Kementerian Kesehatan telah mengirimkan tambahan tenaga kesehatan untuk memperkuat layanan, khususnya di wilayah dengan akses darat yang masih terbatas,” ucapnya.
Selain dukungan pemerintah, BNPB juga mencatat peran relawan dan organisasi masyarakat dalam membuka layanan kesehatan dan psikososial secara gratis di wilayah terdampak. Kontribusi tersebut dinilai membantu mempercepat pemulihan layanan kesehatan di lapangan.
“Terima kasih kepada seluruh relawan dan organisasi masyarakat yang terus membuka layanan kesehatan gratis serta layanan psikososial, baik di Aceh maupun di Sumatera Barat,” pungkasnya.
HT





