Channel9.id-Jakarta. SETARA Institute mengutuk keras tindakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Peristiwa yang menyebabkan 10 orang menjadi korban. Satu orang tewas, diduga pelaku, sementara sembilan lainnya terluka.
“ Kami menyampaikan simpati kepada para korban Bom Makassar dan seluruh umat Kristiani di Indonesia, dengan harapan semoga peristiwa tersebut tidak mengurangi kekhidmatan umat Kristiani yang sedang merayakan Pekan Suci tahun 2021 yang diawali dengan Minggu Palma,”ucap SETARA Institute dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (28/03).
Baca juga: Jokowi: Saya Mengutuk Keras Aksi Teror di Makassar
SETARA Institute menilai, peristiwa bom bunuh di Makassar merupakan sinyal keras bagi seluruh pihak, terutama pemerintah untuk tidak pernah kendor dalam melaksanakan ‘protokol’ penanganan ekstremisme-kekerasan, baik di ranah pencegahan maupun penindakan.
SETARA Institute mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan komprehensif dan terukur untuk memitigasi dan melakukan penegakan hukum yang presisi sesuai dengan kerangka negara hukum untuk menjamin keselamatan seluruh warga.
Selain itu, juga mendesak pemerintah daerah dan elemen masyarakat sipil di daerah untuk berkontribusi signifikan bagi pencegahan ekstremisme-kekerasan dengan memupus lingkungan pemicu (enabling environment) bagi terjadinya ekstremisme serta membangun lingkungan yang toleran dan inklusif.
“Sehingga seluruh anak bangsa dapat hidup berdampingan secara damai (peaceful coexistence) di tengah perbedaan dalam kebinekaan. Penerimaan atas kebinekaan merupakan prediktor utama bagi keberhasilan penanganan ekstremisme kekerasan dan bagi penguatan kebinekaan,”pungkas SETARA Institute.